Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Polisi Gerebek Lokasi Rapid Test Antigen Pakai Alat Daur Ulang di Bandara Kualanamu | Hendak Pulang Kampung, Pekerja Ini Lolos Penyekatan Polisi

Sedangkan di Karawang, Jawa Barat, pekerja yang mengaku hendak pulang kampung masih bisa lolos penyekatan polisi di perbatasan Bekasi-Karawang.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Mansyur sempat melewati pemeriksaan polisi di Tanjungpura, Karawang.

Namun ketika menunjukkan surat-surat, ia lolos menuju Pemalang.

Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol Stephen M Napiun mengemukakan, memang ada sejumlah warga yang telah mudik pada masa pengetatan pra mudik.

Meski demikian, mereka harus melengkapi dokumen yang ditentukan oleh Satgas Covid-19.

Mereka yang kedapatan mudik dan tak memenuhi persyaratan, misalnya surat jalan, surat keterangan bebas Covid-19, dan surat dari instansi atau perusahaan bakal diminta putar balik atau kembali ke daerah asal.

Ironisnya, AP, ayah sang bayi yang merupakan pacar N membuang bayi yang baru lahir tersebut.

Kasat Reskrim Polres Sekadau Iptu Anuar Syarifudin menjelaskan, N mulanya melahirkan sendiri tanpa bantuan bidan.

AP yang menerima kabar tersebut langsung datang dan membawa bayi itu ke panti asuhan. Namun, bayi itu ditolak karena tak ada yang merawat.

Hal tersebut membuat AP memutuskan membuang bayinya.

Bayi tersebut dibuang di objek wisata riam Gunam, Desa Bokak Sebubum, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

"Lokasinya di Bandara Kualanamu terkait dengan dugaan daur ulang alat kesehatan yang digunakan untuk rapid test antigen," ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Hadi Wahyudi, Rabu (28/4/2021) pagi.

Enam orang petugas medis dibawa ke Mapolda Sumut untuk dimintai keterangan.

Selain itu, sejumlah pengguna layanan rapid test juga dimintai keterangan oleh polisi.

"Nanti didalami untuk nama perusahaan. (Nanti) akan dirilis lebih lengkap oleh Bapak Kapolda," katanya.

Dari kejadian itu, uang M sebesar Rp 121.790.100 di tabungan ludes diambil anak angkatnya.

Raibnya uang tabungan diketahui setelah M hendak memblokir kartu ATM-nya yang hilang.

Saat itu petugas bank memberi tahu sejumlah transaksi terakhir senilai ratusan juta rupiah.

Uang tersebut digunakan oleh HP untuk membeli barang-barang mewah seperti telepon genggam, laptop, dan jam tangan mahal, serta sisanya untuk berfoya-foya.

Ledakan dahsyat terjadi akibat bahan mercon yang sedang diracik pemilik rumah.

Dua orang kakak beradik, Sunardi (26) dan Samuri (21) pun tewas mengenaskan akibat ledakan itu.

Jasad Sunardi ditemukan di bawah pohon pisang dengan kondisi tubuh tidak utuh.

“Sementara jasad adiknya ditemukan di atap rumah tetangga dalam kondisi hidup. Namun, saat dilarikan ke rumah sakit meninggal dunia,” kata Kapolsek Sukorejo AKP Benny Hartono.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Farida Farhan, Muhlis Al Alawi, Dewantoro | Editor: Aprilia Ika, Khairina, Dheri Agriesta, Aprillia Ika, Candra Setia Budi)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/29/063000578/-populer-nusantara-polisi-gerebek-lokasi-rapid-test-antigen-pakai-alat-daur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke