Salin Artikel

"On Eternal Patrol", Selamat Bertugas dalam Keabadian, Para Awak KRI Nanggala-402...

Sempat tertunduk dan diam sesaat, Hadi menyampaikan kabar dengan suara bergetar.

"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel on board KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Panglima TNI, Minggu (25/4/2021).

On eternal patrol. Di perairan utara Bali, prajurit-prajurit terbaik korps Hiu Kencana itu berpatroli dalam keabadian.

Detik-detik hilangnya KRI Nanggala dipaparkan oleh Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Sang fajar belum menyingsing ketika 53 awak bersiap melakukan latihan tembak torpedo perang.

Isyarat terbit atau latihan dimulai sekitar pukul 02.30 Wita.

Sebagai syarat prosedur latihan, sea rider penjejak yang di dalamnya terdapat Komando Pasukan Katak (Kopaska) telah bersiap mendampingi kapal selam.

Jika torpedo meluncur, sea rider akan mengikuti.

Ketika itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.

Pukul 03.00 Wita, kru kapal meminta izin menyelam di kedalaman 13 meter untuk bersiap menembak torpedo.

Namun, sekitar 16 menit kemudian, kejanggalan terjadi.

Sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 yang perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.

Kapal berjuluk monster laut itu seharusnya meminta otorisasi penembakan, tetapi saat dipanggil, tak ada respons apa pun.

Prosedur sublook

KRI Nanggala seharusnya dijadwalkan kembali ke permukaan pada 05.15 Wita, tetapi kapal buatan Jerman itu tak kunjung muncul.

Sebelumnya, helikopter KRI I Gusti Ngurah Rai pun diterbangkan untuk melakukan deteksi visual. Tetapi hasilnya nihil.

Menyusul sederet upaya yang tak membuahkan hasil, status sublook ditetapkan.

"Jam 05.15 kita mengadakan prosedur sublook yakni aksi yang dilaksakan jika Kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan, ini sudah sesuai prosedur," kata KSAL.

Dengan status ini, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada 06.46 Wita.

"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," kata dia.

21 KRI dikerahkan untuk menyisir kebedaraan sang monster laut. Bantuan dari militer negara lain pun berdatangan.

Pencarian dibantu kapal penyelamat kapal selam MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN) hingga tim pesawat Amerika Serikat (AS), P-8 Poseidon.

Tim harus berkejaran dengan waktu karena oksigen para awak KRI Nanggala akan habis dalam waktu 72 jam atau tiga hari, jika kapal mengalami blackout atau mati listrik.

Sedangkan dalam kondisi normal, oksigen dapat berfungsi sampai lima hari.

Kapal dinyatakan tenggelam setelah ditemukannya sejumlah bukti otentik berupa serpihan hingga tumpahan minyak.

Bukti otentik yang ditemukan yakni alas yang biasa dipakai untuk shalat, spons atau busa sebagai penahan panas agar tidak terjadi kondensasi pada ruang bertekanan, komponen pelurus tabung torpedo.

Kemudian pembungkus pipa pendingin bertuliskan keterangan berbahasa Korea, cairan dalam botol oranye yang berisi oli pelumas periskop, serta bukti cairan solar.

"Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata Yudo Sabtu (24/4/2021) sore.

Diduga terjadi retakan besar yang membuat sejumlah barang yang ada di dalam kapal keluar ke permukaan.

Tim mulanya memperkirakan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 850 meter. Prediksi titik kedalaman kemudian dimutakhirkan menjadi 838 meter.

Kepastian itu didapat setelah kapal MV Swift Rescue Singapura mendapatkan kontak visual dari badan kapal dan sejumlah benda yang diyakini milik KRI Nanggala-402.

"Kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur. Yaitu tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter," ungkap Yudo

Benda yang menjadi bukti otentik tersebut antara lain kemudi kapal, pakaian escape suit MK-11, serta badan kapal.

Dari kontak visual itu, diketahui pula bahwa badan kapal sudah terbelah menjadi tiga bagian.

Sedangkan dari temuan pakaian keselamatan awak kapal selam, escape suit MK-11 menunjukkan adanya kondisi darurat pada KRI Nanggala-402.

"Escape suit MK-11 yang biasanya ini disimpan di kotak, tetapi ini bisa lepas berarti ada kedaruratan sehingga diambil dari kotak akan dipakai," kata dia.

Yudo menduga, benda ini sempat dikeluarkan, tetapi belum sempat dipakai karena adanya kondisi darurat.

"Karena ini lepas, berarti sempat di situ terjadi kedaruratan, mungkin enggak sempat pakai atau saat dipakai (kapal) goyang sehingga lepas," tuturnya.

Selanjutnya, tim akan berkoordinasi dengan ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liasion Office) untuk melakukan evakuasi dan mengangkat badan KRI Nanggala-402.

"Prajurit-prajurit terbaik hiu kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali," ujar Hadi.

Negara akan memberikan penghargaan dan kenaikan pangkat pada para awak KRI Nanggala-402 yang telah melakukan patroli dengan paripurna.

Adapun daftar 53 personel KRI Nanggala-402 adalah sebagai berikut:

1. Heri Oktavian - Letkol Laut (P) -Komandan KRI Nanggala-402
2. Eko Firmanto - Mayor Laut (P)
3. Wisnu Subiyantoro - Mayor Laut (T)
4. Yohanes Heri - Kapten Laut (E)
5. I Gede Kartika - Kapten Laut (P)
6. Muhadi - Lettu Laut (P)
7. Ady Sonata - Lettu Laut (P)
8. Imam Adi - Lettu Laut (P)
9. Anang Sutriatno - Lettu Laut (T)
10. Adhi Laksmono - Letda Laut (E)

11. Munawir - Letda Laut (P)
12. Rhesa Tri - Letda Laut (T)
13. Rintoni - Letda Laut (T)
14. M Susanto - Letda Laut (P)
15. Ruswanto - Serka Bah
16. Yoto Eki Setiawan - Sertu Bah
17. Ardi Ardiansyah - Sertu Ttu
18. Achmad Faisal - Sertu Kom
19. Willy Ridwan Santoso - Sertu Kom
20. M Rusdiyansyah - Sertu Eko

21. Ryan Yogie Pratama - Sertu Eki
22. Dedi Hari Susilo - Sertu Mes
23. Bambang Priyanto - Serda Bah
24. Purwanto - Serda Kom
25. Eko Prasetiyo - Serda Kom
26. Harmanto - Serda Ttu
27. Lutfi Anang - Serda Ttu
28. Dwi Nugroho - Serda Atf
29. Pandu Yudha Kusuma - Serda Ede
30. Misnari - Serda Eta

31. Setyo Wawan - Serda Saa
32. Hendro Purwoto - Serda Lis
33. Guntur Ari Prasetyo - Serda Mes
34. Diyut Subandriyo - Serda Lis
35. Wawan Hermanto - Serda Lis
36. Syahwi Mapala - Serda Lis
37. Wahyu Adiyas - Serda Lis
38. Edi Wibowo - Serda Lis
39. Kharisma D.B - Kopda Eta
40. Nugroho Putranto - Kopda Tlg

41. Khoirul Faizin - Kopda Mes
42. Maryono - Kopda Trb
43. Roni Effendi - Klk Eta
44. Distriyan Andy P - KLK Eta
45. Raditaka Margiansyah - KLS Isy
46. Gunadi Fajar R - KLS Isy
47. Denny Richi Sambudi - KLS Nav
48. Muh Faqihudin Munir - KLS Mes
49. Edy Siswanto - KLS Nav Non ABK
50. Harry Setyawan - Kolonel Laut (P) - Dansatsel 51. Irfan Suri - Letkol Laut (E)
52. Whilly - Mayor Laut (E)
53. Suheri - PNS

On eternal patrol. Selamat bertugas dalam keabadian, para awak KRI Nanggala-402....

Sumber: Kompas.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief) Kompas TV

https://regional.kompas.com/read/2021/04/26/084456378/on-eternal-patrol-selamat-bertugas-dalam-keabadian-para-awak-kri-nanggala

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke