Salin Artikel

Peristiwa Langka, Bunga Bangkai di Agam Ini Berbuah

Bunga bangkai tersebut ditemukan dalam kondisi sedang berbuah.

Biasanya bunga bangkai mekar, lalu layu dan mati.

Namun, kali ini bunga itu berbuah.

"Ini peristiwa langka bunga bangkai bisa berbuah. Biasanya setelah mekar akan layu, membusuk dan mati," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi, Vera Ciko yang dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Vera mengatakan, bunga bangkai di Tilatang Kamang itu ternyata tidak mati membusuk, tapi malah berbuah.

Hanya saja, kelopak dan daunnya sudah layu dan mati sehingga tidak ada lagi.

Penampakan yang muncul adalah batang dan di atasnya berbuah tanpa ada kelopak atau daun.

"Kalau biasanya bunga bangkai ini mekar dan dalam 10 hari kemudian mati. Tapi karena penyerbukannya berhasil, bunga ini tidak mati, tapi berbuah. Ini sangat jarang terjadi," kata Ciko.


Ciko mengatakan, penemuan bunga bangkai yang berbuah ini berawal dari laporan warga dan kemudian pihaknya turun ke lapangan.

"Kemarin kita temukan dan langsung kita minta pada warga untuk menjaganya, karena bunga ini dilindungi negara," kata Ciko.

Menurut Ciko, lokasi penemuan bunga ini sekitar 3 kilometer dari pemukiman warga.

"Warga sudah paham bunga itu dilindungi negara, sehingga mereka ikut menjaganya," kata Ciko.

Menurut Ciko, bunga bangkai yang berbuah itu bisa bertahan sampai 2,5 bulan hingga akhirnya mati.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/14/181542778/peristiwa-langka-bunga-bangkai-di-agam-ini-berbuah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke