Salin Artikel

5 Kasus Prank Jadi Pocong yang Ditangani Polisi, Picu Kecelakaan hingga untuk Konten Medsos

Mereka ditangkap pada Kamis (8/4/2021) malam. Saat beraksi mereka digerebek oleh warga dan anggota polisi.

Aksi prank pocong di Blitar bukanlah yang pertama. Di beberapa wilayah di Tanah Air sempat terjadi kasus prank serupa.

Seperti yang terjadi di Jembrana Bali pada Desember 2020. Sebuah truk tergelincir dan masuk ke selokan karena terkejut dengan prank pocong.

Sementara di Makassar, seorang remaja diamankan karena memakai kain putih mirip pocong untuk menakut-nakuti warga demi konten media sosial.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Pengamat Media Sosial Enda Nasution mengatakan ada pilihan konten yang menarik untuk media sosial.

Namun menurutnyanya, prank sendiri adalah sebuah genre khusus di kalangan pembuat konten.

"Tetapi, buat saya, itu (prank) lebih karena kemalasan. Salah satunya, kenapa prank ini jadi pilihan adalah karena relatif mudah membuatnya," ujar Enda.

Padahal, menurut Enda, jika dikelola dan dibuat dengan benar, prank bisa menjadi hiburan serta menarik jumlah penonton yang banyak.

"Jadi, ini lebih ke masalah insentif dan disinsentifnya saja, terutama inisiatif cara membuatnya relatif mudah, tidak seperti kalau harus membuat konten berkualitas bagus lainnya. Di sisi lain, penontonnya lumayan banyak," kata Enda.

Berikut 5 konten jadi prank yang terjadi di beberapa lokasi:

Mereka diamankan usai kedapatan memakai kain putih mirip pocong. MF juga berdiri dan melompat-lompat layaknya pocong hingga warga yang melintas ketakutan.

Dari interogasi yang dilakukan pihak kepolisian, dua remaja tersebut berniat menakut-nakuti atau melakukan prank terhadap pengendara.

Lalu kejadian itu direkam di ponsel MF untuk kepentingan konten di media sosialnya.

Sementara AU turut diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam berupa busur dan anak panah.

"Motifnya adalah dia cuma menakuti orang yang lewat. Adapun yang ditemukan dari handphone anak itu belum sempat di-upload di media sosial. Jadi, video itu untuk dokumentasi mereka," kata Arif.

Mereka ditangkap polisi pada Minggu (10/11/2019).

Kapolsek Mijen Kompol Budi Abadi mengatakan, kelima pelajar itu hanya diberi pembinaan akibat aksi jahilnya itu. “Kelima pelajar tersebut sudah kami panggil, dimintai keterangan, apa motifnya,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2019).

Menurut Budi, kelima pelajar tersebut tidak diproses secara pidana.

Namun, hanya diminta membuat surat pernyataan yang isinya permintaan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Mereka sudah dikembalikan ke orangtua masing-masing. Kelimanya mengakui, tetapi saling lempar tanggung jawab soal siapa yang punya ide itu,” kata Budi.

Kecelakaan terjadi karena aksi prank pocong oleh delapan anak di bawah umur. Awalnya truk melaju daru arah Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar.

Di tengah jalan, ia melihat ada ban sepeda motor yang tergeletak di tengah jalan. Sopir pun berhenti dan berniat memindahkan ban agar tidak memicu kecelakaan.

Namun saat akan kembali ke truk, sopir terkejut melihat sosok pocong di belakng truknya.

Ia pun panik dan lari meninggalkan truk yang maish menyala. Karena jalan menurun, truk tersebut berjalan dan tergelincir ke selokan.

Awlanya warga melihat pocong di balik pohon ketika melintas di Jalan Srengseng Sawah RT 03 RW 08, Srengseng Sawah.

Personel Koramil yang sedang patroli berinisitif untuk mencarinya. Saat dicari, ternyata sosok hantu pocong palsu adala A yang berusia di bawah umur. Saat ditemukan ia sembunyi ketakutan.

Ia mengaku hanya iseng untuk menjadi hantu pocong. Ia hanya dibina agar tidak mengulangi perbuatannya dan dikembalikan ke orangtuanya.

Selama dua malam berturut-turut, remaja laki-laki berusia antara 13 hingga 16 tahun itu berdandan pocong.

Mereka menakuti warga yang melintas di satu ruas jalan yang berhimpitan dengan rel kereta api di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar,.

Mereka ditangkap di malam ketiga pada Kamis malam (8/4/2021).

"Kami gerebek mereka karena meresahkan warga. Aksi mereka ini juga membahayakan diri mereka dan juga pengguna jalan," ujar Kapolsek Sanankulon AKP Wahono, Jumat (9/4/2021).

Ia mengatakan aksi yang mereka lakukan berbahaya karena remaja yang memerankan hantu besembunyi di dekat rel kereta api.

"Kalau orang lewat ini kaget bisa saja dia terjatuh dari kendaraan. Atau yang lebih berbahaya lagi kalau sampai jatuh ke arah rel dan pada saat yang sama ada kereta lewat," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan, Riska Farasonalia,Imam Rosidin, Wahyu Adityo Prodjo, Asip Agus Hasani | Editor : Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Farid Assifa, Sandro Gatra)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/11/060700678/5-kasus-prank-jadi-pocong-yang-ditangani-polisi-picu-kecelakaan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke