Salin Artikel

Halmahera Utara, Kawasan Cantik di Bibir Samudra Pasifik

Tak banyak yang mengenal Bandara Kuabang yang dikenal juga dengan Bandara Kao. Nama Kao diambil sesuai dengan nama kecamatan tempat bandara tersebut berada,

Bandara Kuabang berjarak sekitar 85 kilometer atau 1,5 jam dari ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, Tobelo.

Jarak yang sama juga ditempuh dari Bandara Kuabang ke ibu kota Provinsi Maluku Utara, Sofifi.

Bandara Kuabang adalah bandara alternatif bgi Bandara Babulah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono.

Dua gunung tersebut aktif dan jika meletus kerap membuat gangguan operasional penerbangan.

Saat meresmikan Bandara Kuabang, Presiden Jokowi berharap agar infrastruktur bandara bisa menunjang kegiatan masyarakat Halmahera Utara. Termasuk menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru.

"Saya sangat menyambut baik. Alhamdulillah terminal penumpang di Bandara Kuabang ini telah siap," kata Jokowi.

Tadi Pak Menteri Perhubungan menyampaikan sebelum pandemi biasanya di sini ada dua flight dan satu carter. Tapi karena pandemi, berhenti. Sekarang yang berjalan kalau ada carter," katanya.

"Saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan dan dirjen agar paling tidak minimal seminggu dua kali flight menuju ke Bandara Kuabang," jelasnya.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Halmahera Utara memiliki hampir 50 pulau yang tersebar di Laut Maluku dan Laut Halmahera.

Hampir setiap pulau memiliki keindahan alam yang khas.

Jika berkunjung ke Halmahara Utara banyak ditemukan situs-situs sejarah masa Perang Dunia II. Seperti satu buah meriam, enam lubang perlindungan, satu landasan pesawat terbang, bekas permukaan landasa berupa drum serta satu bunker.

Sayangnya sebagai besar temuan dalam konsisi rusak berat. Padahal jika digarap serius, layak dijual dan menarik kunjungan wisatawan mancanegara.

Selain itu terdapat banyak pulau kecil dengan pantai pasir putih, serta taman laut yang indah lengkap dengan aneka ragam ikan.

Termasuk keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat yang bisa menjadi modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan.

Salah satunya Pantai Gamlaha yang disebut-sebut sebagai pantai yang paling indah di Kao. Di depan Pantai Gamlaha, terdapat Pulau Bobale.

Di pulau tersebut, wisatawan bisa snorkeling atau diving dan menawarkan pesona biota laut dengan kedalaman 2-10 meter.

Ada juga Panato Sosol di Desa Sosol Malifut. Walau tidak seindah Pantai Gamlaha, keunikan pantai ini terletak pada bangkai kapal Tosimaru, peninggalan Jepang yang karam dan terlihat dari garis pantai.

Selain sektor pariwisata dan sumber daya alam yang dimilikinya. Di kabupaten itu, tepatnya di kawasan Gosowong, juga terdapat perusahaan tambang emas besar, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Menurut data tambang itu memiliki cadangan emang sebanyak 300.000 troy oz.

Dengan dibangunnya Bandara Kuabang, Kabupaten Halmahera Utara sangat dimunkinkan untuk menjadi gerbang niaga Internasional baik unuk skala Provinsi Maluku Utara bahkan Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/08/111100778/halmahera-utara-kawasan-cantik-di-bibir-samudra-pasifik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke