Salin Artikel

Modus Sembuhkan Kanker Payudara, Dosen Ini Lecehkan Keponakannya, Sempat Minta Maaf, Ibu Korban Lapor Polisi

Istri pelaku adalah tante kandung korban.

Sejak Juni 2019, korban tinggal bersama tantenya karena ibu dan ayahnya bercerai. Ia tinggal di rumah tersebut atas persetujuan sang ayah walaupun ibunya tak setuju dengan keputusan tersebut.

Pelecehan pertama terjadi pada akhir Februari 2020 di rumah pelaku.

Saat itu pelaku memberikan jurnal online tentang kanker payudara kepada korban. Ia lalu mengatakan korban terkena kaker payudara dan akan ia terapi.

"'Kayaknya kamu kena kanker payudara, ini loh ada terapi yang bisa om lakukan'," ucap ibu korban menirukan perkataan pelaku.

Korban yang merasa tak memiliki penyakit memlih menghindar dan masuk kamar.

Ia ketakutan dan merasa terancam. Selain itu ia juga merasa khawatir dengan sekolahnya. Korban pun memilih diam dan tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.

Pelecahan kedua terjadi pada 26 Maret 2021. Saat itu pelaku memanggil korban yang ada di kamar untuk menuju ke ruang tamu.

Lagi-lagi, pelaku ditanya terkait kanker di payudara sebelah kiri dan ia akan membantu untuk terapi. Korban memilih kembali ke kamar dan diikuti oleh pelaku.

"'Nanti om terapi ya'. Anak saya kembali masuk kamar dan diikuti oleh pelaku," kata dia.

Pelecehan dilakukan di dalam kamar dan baru berhenti ketika istri pelaku pulang dari bekerja.

"Anak saya merekam suara pas kejadian itu dengan jelas," ucap dia.

Dia menulis: bagaimana jika dilecehkan? Jangan diam dan takut. Kamu bisa marah, teriak. Yang penting bersikaplah tegas. ketika kita takut, pelaku akan makin senang karena mendapatkan kesempatan lebih.

Jangan dipendam sendiri, kamu adalah korban. Bukan kamu yang seharusnya malu. Tapi pelaku. Jangan menyalahkan dirimu atas peristiwa yang terjadi. Ceritakan pada orang yang kamu percaya. Dengan bercerita, kamu tak hanya melepas beba, namun menolong perempuan lain agar lebih berhati-hati.

Jika tekanan psikologis terasa terlalu berat untukmu, jangan ragu minta bantuan psikolog atau terapis profesional.

"Saya tanya, 'apa ini kak, ada yang pernah gini ke kakak?' kata ibu korban saat ditemui di rumah aman bersama pendamping Pusat Perlindungan Terpadu (PPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan kuasa hukumnya dari LBH Jentera Perempuan Indonesia Rabu (7/4/2021).

Korban menjawab pertanyaan tersebut dengan hanya minta tolong. Setelah itu ibu korban menelepon anaknya dan korban menjelaskan semuanya.

Istri pelaku sempat tidak percaya dan meminta bukti.

Oleh sang ibu, rekaman tersebut diserahkan kepada istri pelaku.

Ia kemudian melarang anaknya menginap di rumah tantenya dan dibawa ke Lumajang di rumah kerabatnya.

Lalu istri pelaku dan pelaku sempat menemuinya. Mereka mengaku menyesal dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Namun sang ibu tak terima dengan kejadian tersebut. Walaupun telah meminta maaf, pelaku yang berprofesi sebagai dosen itu tetap dilaporkan ke polisi.

“Agar ada proses jera,” ucap dia.

Sementara itu Ketua LBH Jentera Perempuan Indonesia Yamini mengatakan, pihaknya bersama PPT akan mendampingi kasus tersebut hingga selesai.

“Visum sudah dilakukan, kemudian menunggu terlapor akan dipanggil polisi,” ucap dia.

Polisi akan periksa terlapor

Sementara itu Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember Iptu Diyah Vitasari mengatakan, petugas sedang menindaklanjuti dugaan kasus pencabulan yang melibatkan dosen.

“Terkait kasus pencabulan oleh oknum dosen, saat ini kami masih dalam penyelidikan,” kata Diyah via telepon. Polisi telah memeriksa pelapor, yakni ibu korban, korban, dan sejumlah saksi.

Diyah mengatakan, ada kesesuaian dari keterangan para saksi dan korban sehingga bisa dijadikan alat bukti yang sah.

Selain itu juga juga petugas sudah mendapatkan hasil visum obgyn dari Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi dan psikiater.

“Alat bukti sudah kami terima dan cukup memenuhi,” tutur dia.

Rencananya polisi akan memanggil terlapor untuk diminta keterangan pada Kamis (8/7/2021)

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/08/060700078/modus-sembuhkan-kanker-payudara-dosen-ini-lecehkan-keponakannya-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke