Salin Artikel

Asyik Ngobrol di Sawah, 3 Petani Disambar Petir, Satu Tewas

Menurut Jumari (67), saksi yang juga korban sambaran petir, Miskar tak sendirian ke sawah. Miskar bersama Suraji dan Jumari saat kejadian sedang menggarap sawah.

Jumari menuturkan, selain petani, Miskar juga menjabat ketua RT di lingkungan rumahnya.

Miskar tewas tersambar petir saat tengah berteduh di gubuk sawah setelah hujan tiba-tiba turun dengan lebat.

Sebelum kejadian, kata Jumari, dirinya dan kedua temannya tersebut berangkat ke sawah di waktu berbeda.

Jumari datang lebih dahulu di tempat kejadian sekira pukul 13.30 WIB. Selanjutnya, Suraji datang sambil membawa cangkul dan alat pertanian.

Satu jam kemudian, lanjut Jumari, hujan mulai turun bersamaan datangnya Miskar, yang hendak membersihkan rumput di lahan sawah yang ditanami bawang.

"Hujan tiba-tiba semakin deras. Kami bertiga langsung berteduh di gubuk di tengah sawah. Saat kami ngobrol tiba-tiba ada petir. Miskar tersambar dan langsung meninggal," kata Jumari kepada Kompas.com di rumahnya.


Jumari mengatakan, Miskar langsung terkapar. Kepala, leher dan pahanya terluka.

Melihat kondisi rekannya itu, Jumari langsung merangkulnya.

“Usai saya merangkul Miskar, saya juga kena petir. Langsung pingsan saya. Suraji juga kena. Kami bertiga kena sambar," ujar Jumari.

Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu langsung menolong.

Jumari mengaku hanya tidak enak badan. Sedangkan Suraji menurutnya mengalami gangguan gendang telinga.

Miskar, kata Jumari, dikubur di dekat rumahnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/04/06/213812778/asyik-ngobrol-di-sawah-3-petani-disambar-petir-satu-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke