Salin Artikel

Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi, gara-gara Serang 5 Warga Pakai Senjata Tajam hingga Bakar Rumah

Tak hanya itu, pelaku juga membakar salah satu rumah di kompleks pasar dan api merembet ke beberapa rumah lainnya.

"Pelakunya lelaki setengah baya," kata Adang, salah seorang saksi mata kejadian saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu.

Adang menduga, pelaku mengalami gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dugaannya ini karena pelaku tanpa sebab tiba-tiba menyerang seorang anak dengan senjata tajam.

"Anak tersebut luka di bibir. Bibirnya sobek," kata dia.

Mengetahui anaknya diserang pelaku, lanjut Adang, ibu korban kemudian mengejar pelaku. Selain itu ada beberapa warga lainnya yang turut mengejar pelaku.

"Ibu korban membela anaknya, dia mengejar pelaku," kata Adang.

Pelaku bakar sebuah rumah saat terpojok

Saat pengejaran itu, tiba-tiba pelaku balik menyerang warga dengan senjata tajam. Menurut Adang, ada lima warga yang menjadi korban penyerangan pelaku.

Adang melanjutkan, karena terdesak korban membakar salah satu rumah di pasar wisata. Saat kejadian, api dengan cepat merembet ke sejumlah rumah.

"Merembet ke beberapa lokal di pasar wisata," katanya.

Rumah yang terbakar sudah tidak berpenghuni saat kejadian. Menurut Adang, penghuni rumah sudah keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Rabu malam api sudah padam," kata Adang.

Ditembak mati polisi

Setelah membakar rumah, lanjut Adang, pelaku ditembak mati oleh petugas kepolisian. Sebelumnya petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

"Pelaku ditembak dari jarak jauh, meninggal di lokasi," kata Adang. 

Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana membenarkan terjadinya peristiwa itu. Sedikitnya lima warga di Pasar Wisata Pangandaran, Kabupaten Pangandaran luka berat akibat diserang seorang lelaki bernama Karim, dengan senjata tajam, Rabu (31/3/2021).

Korban terdiri dari empat orang tua dan satu anak kecil berusia 5 tahun.

"Kejadian penganiayaan disertai pembakaran (kios)," kata Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana kepada wartawan, Rabu malam.


Duduk perkara, awalnya pelaku tiba-tiba mengamuk

Dia menjelaskan, awalnya pelaku tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga. Akibatnya, lima orang luka berat dan 4 kios ukuran 4x2 di Pasar Wisata Pangandaran terbakar.

Ihwal motif, Hendria menjelaskan, pihaknya sedang menyelidikinya. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, kata dia, saat mengamuk pelaku mengatakan sedang ada masalah dan tak ada yang peduli sama pelaku.

"Kami lidik," kata Hendria.

Agar korban tidak bertambah banyak, lanjut Hendria, petugas terpaksa menembaknya. Pelaku pun meninggal di tempat.

"Kami ambil tindakan tegas, melumpuhkan pelaku," tegas Hendria.

Langkah ke depan, Hendria mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus ini. Selain itu, akan meredam amarah warga yang saat ini sakit hati dengan ulah pelaku.

Istri Karim diduga idap gangguan jiwa

Ditanya terkait istri pelaku, Hendria mengatakan, hingga Rabu malam belum bisa dimintai keterangan. Istri korban diduga mengidap gangguan kejiwaan.

"Istrinya kurang bisa ditanya," kata dia.

Sebelumnya, Karim tiba-tiba mengamuk dan melukai seorang anak di Pasar Wisata Pangandaran. Tak terima dengan ulah pelaku, ibu korban kemudian mengejar pelaku.

Namun korban malah turut menganiaya warga yang mengejarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/01/060455678/diduga-odgj-ditembak-mati-polisi-gara-gara-serang-5-warga-pakai-senjata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke