Salin Artikel

Dua Eks Teller Bank di Riau Ternyata Kuras Saldo 3 Nasabah sejak 2010, Total Mencapai Rp 1,3 M

Dua pelaku adalah NH (37) dan AS (42). Mereka ditangkap oleh anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.

Kedua pelaku membobol rekening tiga orang nasabah, dengan kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengungkapkan bahwa kedua pelaku melakukan aksinya sejak 2010.

"Proses penarikan dilakukan pelaku sejak tahun 2010 sampai 2015. Selama bertahun-tahun, tanpa diketahui nasabah, pelaku leluasa menguras uang korban," kata Sunarto kepada Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Setiap uang yang ditarik jumlahnya bervariasi. Ada yang Rp 10 juta hingga Rp 96 juta.

Untuk penarikan di atas Rp 25 juta, kata Sunarto, harus ada verifikasi dari head atau kepala teller.

Eks kepala teller kerja sama dengan teller bobol tabungan nasabah

AS selaku kepala teller memberikan username dan password kepada NH.

"Tersangka NH kemudian memalsukan tanda tangan nasabah dalam form slip penarikan, sehingga dapat melakukan penarikan uang tunai dari rekening nasabah," sebut Sunarto.

Sunarto mengatakan, pelaku NH dan AS menguras saldo tiga orang nasabah BRK Cabang Rohul.

3 nasabah jadi korban oknum eks teller

Korban atau nasabah pertama bernama Rosmaniar. Wanita ini menyimpan uang sejak Oktober 2005 dengan total Rp 1,2 miliar.

Korban kedua adalah anak kandung Rosmaniar, Hotnasari Nasution, yang menabung sejak Januari 2008, dengan total Rp 133 juta.

Sedangkan nasabah ketiga seorang wanita bernama Hasimah. Korban ini menabung sejak 2014, dengan total Rp 41,9 juta.

Total kerugian akibat dua aksi pencuri itu sekitar Rp 1,3 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau mengungkap kasus tindak pidana perbankan yang dilakukan oknum pegawai bank plat merah, yakni Bank Riau-Kepri (BRK) Cabang Rokan Hulu (Rohul) di Provinsi Riau.

Dalam kasus ini, polisi menangkap sepasang pelaku, berinisial NH (37) dan AS (42). Mereka berdua mencuri uang nasabah dengan total Rp 1,3 miliar lebih.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam konferensi pers menyampaikan, kedua pelaku mencuri uang nasabah selama menjadi pegawai bank.

"Kedua pelaku mantan pegawai salah satu bank milik pemerintah (BRK). Waktu itu, tersangka NH sebagai teller, sedangkan AS head teller. Mereka menggelapkan uang tabungan nasabah," ungkap Sunarto kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

Kasus pencurian uang nasabah bank itu terungkap setelah polisi menerima laporan pada 16 Maret 2021 lalu.

Sunarto menjelaskan, salah satu korban bernama Hotnasari Nasution datang ke BRK Cabang Rohul pada 31 Desember 2015 silam, untuk mencetak buku tabungan milik ibunya, Hj Rosmaniar yang juga nasabah bank tersebut.

Namun, betapa kagetnya korban dengan transaksi penarikan dari rekening. Sisa saldonya tinggal Rp 9,7 juta.

"Saldo awal rekening atas nama korban Rosmaniar sejak 13 Januari 2015, itu sebesar Rp Rp 1,2 miliar lebih. Tetapi, setelah dicek tinggal Rp 9,7 juta," kata Sunarto.

Padahal, sambung dia, korban tidak pernah mengambil tabungan karena uang itu untuk bekal tuanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan, lanjut Sunarto, ternyata hal yang sama juga dialami anak kandung Rosmaniar, Hothasari Nasution dan seorang warga bernama Hasimah.

Hotnasari mengalami kerugian Rp 133 juta, sedangkan Hasimah Rp 41.995.000. Total kerugian nasabah sekitar Rp 1,3 miliar.

"Dalam menjalankan aksinya, tersangka NH selaku teller memalsukan tanda tangan nasabah dalam form slip penarikan, sehingga dapat melakukan penarikan uang tunai dari rekening nasabah," sebut Sunarto.

Sedangkan AS selaku kepala teller, kata dia, memberikan username dan password. Sehingga, pelaku NH dapat melakukan delapan kali transaksi penarikan dari rekening nasabah korban pertama dan satu kali transaksi dari rekening nasabah kedua.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/31/175629478/dua-eks-teller-bank-di-riau-ternyata-kuras-saldo-3-nasabah-sejak-2010-total

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke