Salin Artikel

Sebelum Jenazah Kapten Kapal Ditemukan, Dua Istri Korban Sempat Bertengkar

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini masih terus menyelidiki penyebab meninggalnya Kisman Kasehung (49), seorang pelaut asal Kelurahan Sindulang Satu, Kecamatan Tumiting, Kota Manado, Sulawesi Utara, yang ditemukan tewas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna Budhiaswanto, mengatakan, polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk dua istri Kisman.

Kisman memiliki istri sah di Manado berinisial SB (49). Sedangkan di Kota Kupang, Kisman juga memiliki istri berinisial MT (45).

Krisna menuturkan, berdasarkan keterangan MT yang merupakan istri kedua, pada hari Minggu, 21 Maret 2021, sekitar pukul 06.30 Wita, dia bersama Kisman masih berolah raga jalan pagi dari arah indekos yang mereka tempati melintasi lokasi penemuan jenazah.

"Keduanya jalan menuju ke arah Pelabuhan Tenau, kemudian kembali ke indekos melalui jalan umum," ungkap Krisna, kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Kemudian, setelah tiba di tempat indekos, MT masih memandikan Kisman yang saat itu dalam kondisi sakit. Selanjutnya, MT keluar untuk membeli ikan di Pasar Alak.

Ketika kembali ke kos, MT mendapati kamar dalam keadaan tertutup dan Kisman tidak ada di dalam kamar.

MT lalu bersama tiga orang anak di indekos, mencari Kisman di sekitar lokasi hingga ke beberapa titik di Kelurahan Alak, namun tidak ditemukan.

Kemudian pada Selasa, 23 Maret 2021, sekitar pukul 17.50 Wita, MT mendapat kabar kalau jenazah Kisman ditemukan di lahan kosong milik PT Pelindo III yang jaraknya dekat dengan indekosnya.

Sementara itu, lanjut Krisna, berdasarkan keterangan SB yang merupakan istri sah Kisman, yakni pada Minggu (21/3/2021), sekitar pukul 06.45 Wita, dia berangkat dari Manado menggunakan pesawat Lion Air.

SB tiba di Kupang pada pukul 14.30 Wita dengan tujuan untuk mencari dan menjemput Kisman, karena dirinya mendapat kabar, kalau suaminya dalam kondisi sakit.

SB lalu bergerak menuju ke Pelabuhan Tenau Kupang untuk mencari informasi tentang keberadaan suaminya yang merupakan kapten kapal pandu yang saat ini berada di Pelabuhan Tenau Kupang.


Dirinya memperoleh informasi tentang tempat tinggal Kisman bersama istri keduanya.

"Ia lalu menggunakan jasa ojek menuju ke indekos Kisman, namun tidak berhasil ditemui," ujar Krisna.

SB hanya bertemu MT, sehingga keduanya sempat bertengkar.

Pertengkaran keduanya akhirnya dimediasi oleh RT dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Alak.

Setelah mediasi, SB lalu menumpang di rumah ketua RT setempat dengan tujuan untuk menunggu sampai bisa bertemu dengan Kisman.

"Kemudian pada hari Selasa, 23 Maret 2021 sekitar pukul 18.00 Wita, mendapat kabar suaminya ditemukan telah meninggal dunia," kata Krisna.

Saat ditemukan kondisi Kisman, dalam keadaan terlentang menggunakan celana pendek warna abu-abu dan baju kaos berkerah.

Kondisi tubuh Kisman, dalam kondisi membengkak terdapat banyak lalat dan belatung serta sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Di sekitar TKP dekat tubuh Kisman, ditemukan dua buah pisau dengan jenis yang sama.

Berdasarkan hasil visum dari tubuh Kisman, terdapat 17 bekas tusukan pada bagian perut dan dada, luka sayatan pada tangan kanan dan luka robek pada bagian leher serta pendarahan pada bagian kepala.

"Jenazah Kisman masih berada di RSB Titus Uly Kupang dan telah dilakukan otopsi pada Rabu, 24 Maret 2021, di ruang jenazah RSB Titus Uly Kupang," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kisman ditemukan tewas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jenazah Kisman ditemukan di lahan kosong milik PT Pelindo III di RT 016 RW 005, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, dengan luka tusuk di dada dan perut.

Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan mengatakan, jenazah Kisman pertama kali ditemukan oleh seorang pelajar berinisial SG (12).

https://regional.kompas.com/read/2021/03/25/164601578/sebelum-jenazah-kapten-kapal-ditemukan-dua-istri-korban-sempat-bertengkar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke