Salin Artikel

Polisi Ini Tersentuh Setelah Dengar Cerita Remaja yang Mencuri di Kafenya, Diberi Ponsel dan Makanan

Remaja yang putus sekolah di kelas II SMP ini mencuri topi dan ponsel milik pekerja di kafe tersebut.

Namun, pemilik kafe yang merupakan Kepala Seksi Humas Polsek Alak Aipda Bill Joozteen tak memproses hukum remaja tersebut. Aipda Bill memaafkannya.

Polisi itu juga memberi hadiah berupa uang, ponsel, beras, dan mi instan kepada ER.

ER mengaku mencuri ponsel dan topi karena belum memiliki barang tersebut.

Kronologi

Aipda Bill menceritakan kronologi kasus pencurian di kafenya yang berada di Pantai Warna, Kelurahan Oesapa, itu.

ER menginap di rumah kerabatnya yang berada di sekitar kafe sejak Minggu (21/3/2021). Keesokan harinya, ER masuk ke lokasi kafe.

Awalnya, ER mencuri topi milik salah satu pekerja kafe. Setelah itu, ia mencuri ponsel Samsung milik pekerja lainnya dan kabur ke Pantai Warna Oesapa.

Aksi ER diketahui sejumlah pekerja kafe dan warga sekitar. Mereka mengejar remaja yang putus sekolah tersebut.

Warga yang menemukan ER di sekitar Pasar Oesapa lalu membawanya kembali ke kafe.

Para pekerja kafe lalu menghubungi Aipda Bill Joozteen yang sedang bertugas di Polsek Alak.

Bill meminta para pekerja tak memukul remaja tersebut. Ia pun bergegas menuju kafenya.

Bill mengaku memberi hadiah kepada ER karena kasihan dengan kehidupan remaja tersebut.

"Saya iba dan kasihan setelah mendengar cerita dan kehidupannya," ujar Bill saat ditemui sejumlah wartawan, Selasa (23/3/2021).

ER bercerita kepada Bill tentang kehidupannya. Sejak berusia 11 tahun atau saat duduk di kelas V sekolah dasar (SD), ibu kandung ER meninggal setelah pulang bekerja di Jakarta.


ER bersama kakak dan adiknya akhirnya tinggal bersama kakek serta neneknya di Desa Oeltua.

ER membantu kakeknya berkebun karena nenek sakit-sakitan. Sedangkan ayahnya sibuk melaut karena bekerja di kapal milik orang lain.

ER terpaksa putus sekolah karena tak punya biaya dan ingin fokus membantu kakek mengolah kebun serta sawah.

Saat ini, ER masih memiliki niat dan tekad melanjutkan pendidikan.

Menyikapi itu, Aipda Bill Joozteen pun siap memfasilitasi dan membantu ER untuk mengikuti program paket B setara SMP sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

"Saya siap membantu menyekolahkan ER asalkan dia tidak lagi mengulangi perbuatannya mencuri baik di kafe milik saya maupun di tempat lain. ER harus berubah karena kamu memiliki masa depan," ujarnya.

Bill juga menawarkan remaja itu bekerja sebagai petugas kebersihan di kafe miliknya. Sehingga, ER bisa mendapat tambahan penghasilan untuk membiayai sekolah dan membantu kakek serta neneknya.

Aipda Biill mengaku tak tega mengusut kasus pencurian yang dilakukan ER.

"Selain karena kasihan, saya juga iba dengan kehidupannya. Saya maafkan perbuatannya dengan harapan ia bertobat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya," ujar Bill.

Ia berharap bahan makanan dan ponsel yang diberikannya bisa membantu memenuhi kebutuhan remaja itu.

Bill mengatakan, ER juga telah berjanji tak mengulangi perbuatannya dan siap meneruskan pendidikan.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/23/111325078/polisi-ini-tersentuh-setelah-dengar-cerita-remaja-yang-mencuri-di-kafenya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke