Salin Artikel

Usai Operasi Pertama, Kondisi Siswi Korban Penyiraman Air Keras di Brebes Membaik

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes dr Rasipin mengungkapkan, R saat ini sudah mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya hingga tak lagi kesulitan berbicara.

"Ananda R sudah lancar berkomunikasi dengan orangtua maupun tim medis yang merawat," kata Rasipin, kepada wartawan di kantornya, Senin (22/3/2021).

Rasipin menyebut proses penyembuhan luka bakarnya terbilang cepat. Sebelumnya sudah dilakukan operasi tahap pertama.

"Alhamdullilah proses penyembuhan berjalan dengan baik dan cepat. Operasi tahap pertama berhasil mengangkat luka bagian luar akibat air keras di bagian tangan dan kaki," katanya.

Rasipin bahkan menyebut korban sudah bisa duduk. Termasuk saat makan juga tak mengalami kesulitan lagi dalam mengunyah makanan.

Selanjutnya, R akan menjalani operasi tanam jaringan.

"Memang luka paling dalam berada di wajah bagian rahang sebelah kanan. Penangananya dengan operasi tanam jaringan pada jaringan lain," kata Rasipin.

"Yakni dengan cangkok jaringanya diambil dari kulit paha yang ditempelkan di wajah. Karena kalau tidak ditutup, terdapat luka yang menganga cukup dalam," sambungnya.

Menurut Rasipin, sejauh ini penanganan tidak ada kendala. Yang terbaru, pihaknya masih menunggu persetujuan keluarga sebelum tindakan operasi bedah tanam jaringan.

"Insya Allah satu kali lagi operasi bedah tanam jaringan bisa selesai. Tapi, kita masih menunggu pihak keluarga hasil pertimbangannya seperti apa," katanya.


Jika pihak keluarga sudah memberikan persetujuan, maka tim dokter sudah siap melakukan operasi bedah tanam jaringan.

"Kalau besok pun tim dokter siap melakukan operasi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, R (16), seorang siswi SMK kelas 2 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal hingga ia terbaring tak berdaya di tempat tidur akibat luka kulit melepuh.

Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, korban yang merupakan penjual kosmetik secara online, awalnya janjian dengan calon pembelinya yang memesan barang jualannya di sebuah tempat pada Januari 2021.

Saat itu, lokasinya tak jauh dari lokasi kediamannya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes.

Karena sampai lokasi tak ditemui calon pembelinya, korban kemudian pulang dengan mengendarai sepeda motor.

"Saat sampai di lokasi, korban tidak ketemu calon pembelinya, akhirnya pulang. Di tengah perjalanan pulang, ia disiram dengan air keras oleh pengendara sepeda motor tak dikenal," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Setelah hampir dua bulan terbaring lemah di rumahnya karena tak ada biaya perawatan, R akhirnya dirujuk ke RSUD Brebes setelah dikunjungi Bupati Brebes Idza Priyanti, Kamis pekan lalu.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/23/060300378/usai-operasi-pertama-kondisi-siswi-korban-penyiraman-air-keras-di-brebes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke