Pekan Pertama April 2021, Warga Boleh Kembali Berolahraga Saat CFD di Solo

Rencana pembukaan CFD disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani sesuai rapat koordinasi Satgas Covid-19 terkait evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro jilid III di Solo, Jawa Tengah, Senin (22/3/2021).

Ahyani mengatakan pembukaan kembali CFD hanya untuk kegiatan olahraga dan tidak ada aktivitas jual beli.

"Kita persiapan car free day, tapi pembatasan hanya untuk olahraga. Tidak untuk kuliner. Pokoknya tidak ada aktivitas jual beli," kata Ahyani di Solo, Senin.

Masyarakat dapat memanfaatkan Jalan Slamet Riyadi pusat jantung kota Solo untuk kegiatan olahraga seperti bersepeda maupun berjalan-jalan.

"Mudah-mudahan dua minggu yang akan datang. Sebelum puasa mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan. Kan harus disosialisasikan dulu," terang Ahyani.

Ahyani mengatakan selama gelaran CFD dibuka akan mendapatkan pengawasan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

"Nanti ada pengawasan dari Satpol PP dan Dishub," ungkap Ahyani.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno mengatakan pembukaan kembali CFD Jalan Slamet Riyadi dimulai Minggu (4/4/2021) dengan durasi waktu terbatas pukul 05.00 - 08.00 WIB.

"Setelah hasil rapat tim Covid-19 tadi diputuskan Pak Wali Kota (Gibran Rakabuming Raka) bahwa mulai tanggal 4 April 2021 CFD akan dibuka dengan waktu terbatas jam 5 sampai 8 pagi," kata Hari.

Dia menerangkan pertimbangan CFD dibuka kembali setelah grafik angka kasus Covid-19 di Solo mengalami penurunan. Meski demikian, pembukaan CFD baru hanya untuk aktivitas olahraga.

Mengenai event, pengenal produk, kuliner dan sebagainya, ungkap Hari masih belum diperbolehkan.

"Jadi hanya sekadar jalan, berolahraga itu yang kita fasilitasi di CFD. Yang tidak boleh itu menawarkan produk, jualan dan sebagainya. Karena nanti malah menimbulkan kerumunan," kata dia.

Pihaknya akan segera mensosialisasikan terkait pembukaan kembali CFD Jalan Slamet Riyadi kepada stakeholder.

"Sebelum sosialisasi kita rapat dulu dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait," ungkap Hari.