Salin Artikel

Berawal dari Jilbab untuk Dipakai Sendiri, Rima Bangun Bisnis Beromset Rp 50 Juta Per Bulan

Bisnis yang ia bangun bersama suaminya, Gus Muhammad (27), itu rupanya berawal dari jilbab yang dipakai Rima sendiri.

Rima memang membuat jilbab sendiri dengan bahan yang nyaman dan enak dilihat. Ia juga kerap membuat tutorial hijab.

"Saya suka dengan jilbab yang mudah diatur dan nyaman. Dulu masih belum banyak," ujar Rima ditemui di Hijab Land Rimaadeeva, Ruko Teraz, Galuh Mas, Karawang, Senin (15/3/2021).

Tak disangka, banyak teman Rima yang berminat. Ia pun mencoba membuat jilbab serupa dan menawarkan kepada teman-temannya.

Pertama ia membuat hanya 50 buah yang diberi label Rimaadeeva. Artinya yang membuat nyaman dan menyenangkan.

"Saat itu sold out (laku keras)," kata Rima.

Berangkat dari situ, Rima pun mengumpulkan tekad mengembangkan usahanya.

Awalnya, pelanggan Rima hanya satu orang, yakni pemilik toko pakaian. Meski sekali pesan, namun dalam jumlah banyak. Sedang pembeli lainnya hanya satu atau dua orang.

Meski begitu Rima tak putus harapan meski di tengah bisnis jilbab semakin menjamur.

Bersama suaminya, ia mulai membangun branding produk. Mereka menyewa model dan fotografer.

Ia juga terus mencari referensi serta meningkatkan kualitas dan menghadirkan lebih banyak warna jilbab.

"Kita beranikan menyewa model dan fotografer untuk branding produk. Bahkan kami sesekali endorsment," ujar Rima.

Demi memaksimalkan bisnis itu, suaminya memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai jurnalis.

Ia memfokuskan diri memasarkan produk, salah satunya melalui media sosial.

"Branding produk sangat penting. Bahkan saat menjadi reseller sebuah produk pun, sebisa mungkin kita harus melakukan branding. Misalnya membuat foto produk sendiri, tak melulu foto atau konten dari produsen," ujarnya.

Keduanya kemudian memberanikan diri menyewa rumah toko (ruko) di wilayah Galuh Mas, meski saat itu pandemi Covid-19 sudah mendera.

"Sempat waswas, tapi kami beranikan. Kami tak ingin setengah-tengah," ujarnya.

Demi meluaskan sayap jilbab Rimaadeeva, keduanya juga menggaet selebram untuk membangun brand produknya.

Rima juga tak mengabaikan kualitas produk. Sebab, baginya, kualitas produk adalah nomor satu.

Jilbab-jilbab itu dijual dengan harga Rp 45.000 hingga Rp 100.000. Modelnya dari segi empat hingga pasmina.

Selain pada gerai, jilbab tersebut juga dijual melalui toko online hingga Instagram @rimaadeeva_hijab.

Kini mereka sudah mempunyai 3 agen, 30 reseller, dan lebih dari 300 member di beberapa daerah. Di antaranya Subang, Purwakarta, dan Bekasi. Bahkan ada juga reseller yang berada di Singapura dan Jepang.

Berkat kerja cerdas Rima, suami, dan keempat karyawannya, omset jilbab Rimaadeeva mencapai Rp 50 juta per bulan.

"Kami tidak ingin dibatasi oleh pandemi. Alhamdulillah kami survive," ujarnya.

Berbekal pengalaman, Rima berpesan kepada pebisnis pemula untuk fokus berusaha pada satu hal yang benar-benar sesuai passion-nya. Perencanaan dan perhitungan harus dilakukan dengan matang.

"Untuk awal, fokuslah pada satu produk," ujar dia.

Rima memiliki pengalaman bisnisnya kurang berhasil karena tidak fokus pada satu produk.

Sebelumnya ia juga berjualan baju, selain jilbab. Namun kenyataannya menjual baju tak selaris jilbab.

"Pakaian sepertinya tak cocok dijual kita, sehingga tak semua stok terjual. Karenanya saya pilih fokus bisnis jilbab," ungkapnya.

Selain fokus pada satu produk, bagi Rima, ada hal yang tak kalah penting, yakni tak berkecil hati ketika produknya dikritik. Ia justru terpacu untuk semakin maju.

"Dibicarakan, dibandingin itu biasa, tidak usah diambil hati. Justru menjadi terpacu," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/16/050000678/berawal-dari-jilbab-untuk-dipakai-sendiri-rima-bangun-bisnis-beromset-rp-50

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke