Salin Artikel

Wabup Tasikmalaya Ragu 39 Orang Tertular Covid-19 di Lokasi Ziarah Pamijahan

Bahkan, warga yang satu kampung dengan 39 orang tersebut telah diisolasi.

Namun, Deni meragukan penyebaran virus itu berasal dari wilayahnya.

Sebab, menurut dia, bisa saja virus berasal dari Bandung dan menyebar saat rombongan peziarah berada di dalam bus selama perjalanan.

"Kita prihatin sekaligus kaget. Namun, penularan Covid-19 kepada puluhan warga Kabupaten Bandung Barat itu tak bisa dipastikan terjadi di destinasi wisata religi Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya," ujar Deni saat dihubungi, Rabu (3/3/2021).

Deni menambahkan, belum lama ini dirinya bersama Bupati Tasikmalaya dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tasikmalaya sempat berkunjung ke lokasi wisata religi Pamijahan. 

Dirinya mengklaim bahwa penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata itu sangat ketat.

Para wisatawan yang datang, terutama berasal dari luar kota akan diperiksa kondisinya terlebih dahulu.

Bahkan, jumlah pengunjung juga dibatasi.

Selain itu, wajib memakai masker dan wajib menjaga jarak saat di lokasi wisata.

Namun dengan kejadian ini, menurut Deni, pihaknya berencana membuat regulasi khusus terkait aktivitas wisata, terutama penerimaan wisatawan dari daerah yang masuk kategori bahaya atau berstatus zona merah.

"Kita mungkin akan pertimbangkan masuk Tasikmalaya harus membawa surat rapid test. Jadi, kegiatan bisa tetap berjalan, tapi tak ada efek kepada masyarakat setempat," kata dia.

Sampai saat ini, kegiatan wisata religi di Pamijahan masih tetap berjalan.

Masyarakat pun telah diminta waspada terhadap penyebaran Covid-19, terutama memeriksa daerah asal para wisatawan yang datang ke Pamijahan.

"Saya sudah koordinasikan langsung dengan masyarakat di Pamijahan, terutama para tokoh masyarakat dan unsur pemerintahan," kata Deni.


Bantah ada wisatawan dari Bandung Barat

Sementara itu, Camat Bantarkalong Dodo Ilyas malah menyebut bahwa dalam beberapa hari terakhir tidak ada rombongan wisatawan dari Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Dodo, tidak ada catatan kehadiran rombongan warga dari Bandung Barat selama ini.  Hal itu diketahui dari pengelola obyek wisata religi Pamijahan tersebut.

"Saya tanya ke kepala desa tidak ada. Mungkin tidak lapor. Kalau sesuai prosedur, lapor, pasti ada catatannya di kuncen. Tapi kan ada yang diam-diam," ujar Dodo.

Dodo juga menolak apabila Pamijahan disebut sebagai lokasi penularan virus corona.

Sebab, menurut dia, dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada kasus Covid-19 yang aktif di Pamijahan.

Dodo mengatakan, dengan adanya pemberitaan itu, warganya yang berada di Pemijahan menjadi dirugikan.

Pasalnya, orang akan takut berkunjung ke Pamijahan.

"Kan jadi enggak enak orang Tasik jadinya. Tahu-tahu ada berita seperti itu, yang bisa merusak nama baik Pamijahan. PAD kita bisa berkurang," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 39 warga Bandung Barat, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19 seusai pulang ziarah dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/03/212731378/wabup-tasikmalaya-ragu-39-orang-tertular-covid-19-di-lokasi-ziarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke