Salin Artikel

Setahun Dirawat di RSUP Medan, Bayi Kembar Siam Adam dan Aris Akhirnya Pulang ke Labuhanbatu

Harapannya untuk membawa pulang anak kembarnya, Adam dan Aris ke rumahnya di Labuhanbatu terkabul hari ini, Rabu (3/3/2021).

Lebih dari setahun mereka tinggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik di Medan. 

Di aula gedung administrasi, Adam dan Aris duduk di gendongan kedua orangtuanya di kursi bagian depan, berjejer dengan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr. Zainal Safri, Sp.PD - KKV, Sp.JP (K), tim dokter dan perawat bayi kembar siam, Plt. Bupati Labuhanbatu, Yusuf Siagian dan lainnya. 

Berterima kasih banyak dibantu

Di lantai 3 gedung tersebut, pihak RSUP Haji Adam Malik dilakukan serah terima bayi kembar siam Adam dan Aris kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu. Supono, saat itu menggendong Aris dan Adam di gendongan istrinya.

"Perasaan saya saat ini, senang sekali. Tak terbilang lagi lah. Insyaalah hari ini pulang ke rumah," ujarnya. 

Dia sangat berterima kasih kepada pihak RSUP Haji Adam Malik, terutama tim bayi kembar, dari tim dokter hingga perawat.

Pihak humas, kata dia, juga sangat membantu mencarikan rumah singgah yang menjadi tempat tinggal dan makan gratis selama di Medan.

"Pertama kami di sini kan tak tahu apa-apa. Dicarikan humas rumah singgah. Alhamdulillah, membantu kami untuk tempat tinggal dan makan gratis," katanya.

Keluarga berencana menyambut

Keinginannya untuk membawa pulang kedua anak kembarnya selama ini ditahannya demi kesehatan sang anak.

Penilaian dari tim dokter lah yang memutuskan apakah kedua anaknya bisa dibawa pulang. Dia dan istrinya juga sudah mengikuti pelatihan untuk menganani dan merawat anaknya yang baru dipisahkan pada Rabu (20/1/2021). 

Dikatakannya, rencana kepulangan mereka ke rumahnya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu sudah diketahui oleh keluarganya yang lain.

Mereka menyambut dengan suka cita namun menurutnya, tidak ada persiapan spesial. Kemungkinan akan ada syukuran dalam waktu seminggu atau setengah bulan mendatang. 

"Rencana syukuran seminggu atau setengah bulan yang akan datang. Kan butuh istirahat, mereka kan gak mau dipaksa. Takutnya kecapekan," katanya.

Sementara itu istrinya, Nur Rahmawati (26) tak banyak berbicara karena 'sibuk' menenangkan Adam yang menangis. 

"Tinggal kita sudah arahkan, tanggal ulangan booster vaccine, seperti hepatitis pun sudah ditentukan kapan. Rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tinggal follow up saja. Bayinya cukup sehat," katanya. 

Dia menambahkan, keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris di RSUP Haji Adam Malik adalah yang keempat dengan tim dokter yang sama dan mandiri.

"Alhamdulillah, ini yang keempat dengan tim yang sama, cukup mandiri tim ini. Tim ini di bawah Prof Yuslihan dari awal sampai sekarang cukup solid dan insyaallah selalu lebih baik hasilnya," ujarnya.

Rumah terpencil, jadi tanggungjawab Pemkab Labuhanbatu

Plt. Bupati Labuhanbatu, Yusuf Siagian menyebut setelah Adam dan Aris diserahkan, maka kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Pihaknya sudah menyiapkan tim penanganan Adam dan Aris. Tim tersebut akan datang mengecek kesehatan Adam dan Aris secara berkala yakni per 3 hari. 

"Tetap kita lakukan berkala, itu nantinya khusus untuk spesialis anak ini akamn kita lakukan per 3 hari. Kemudian ditangani langsung, kalau ada sesuatu mudah-mudahan ini tetap berjalan aman. Dari puskesmas juga. Karena beliau ini cukup jauh dari ibukota kabupaten," katanya. 

Untuk diketahui, rumah Adam dan Aris berada di Kabupaten Labuhanbatu, tepatnya di Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir.

Jaraknya dari Medan sejauh 355 km dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat atau kereta api selama 6 - 8 jam.

Menurut Supono, dari rumahnya menuju puskesmas terdekat sejauh 10 km, namun lantaran kondisi jalan tanah, bisa dijangkau dalam waktu 1 jam. 


Dempet di perut dan dada

Diberitakan sebelumnya, Adam dan Aris lahir di RSUP Haji Adam Malik pada 9 Desember 2019 dengan kondisi dempet di bagian perut dan dada.

Nur Rahmawati (26) mengetahui anaknya kembar siam saat usia kandungan 5 bulan dan disarankan untuk dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik, Medan. 

Saat itu dia sempat drop, namun perawatan maksimal di rumah sakit pemerintah itu membuatnya tenang. Hingga pada saat operasi pemisahan dilakukan pada Rabu (20/1/2021) oleh tim bayi kembar siam yang melibatkan lebih dari 50 dokter dan waktu lebih dari 10 jam itu berhasil memisahkan keduanya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/03/03/142907378/setahun-dirawat-di-rsup-medan-bayi-kembar-siam-adam-dan-aris-akhirnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke