Salin Artikel

Setahun Covid-19 di Indonesia, Ternyata Ada 7 Kabupaten di Papua yang Tak Tersentuh Corona

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia genap satu tahun, Selasa (2/3/2021). Temuan kasus barunya masih terus terjadi.

Di Provinsi Papua, kasus Covid-19 pertama ditemukan di Kabupaten Merauke pada 17 Maret 2021.

Namun, dari 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, tercatat ada tujuh kabupaten yang menurut data Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Papua, belum sama sekali ditemukan kasus tersebut.

Tujuh kabupaten yang dimaksud adalah, Yahukimo, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, Mamberamo Raya, Nduga dan Puncak.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule menuturkan, belum ditemukannya kasus di tujuh kabupaten tersebut belum dipastikan penyebabnya.

Namun, ia memandang hal tersebut mungkin disebabkan pemerintah daerah setempat dengan cepat melakukan langkah pencegahan.

"Mungkin saja mereka menjalankan protokol kesehatan dengan baik, kemudian mereka berhasil menekan aktivitas masyarakat. Lalu, pemerintah daerah berhasil melakukan screening dengan baik. Tiga hal itu mereka jalankan," ujar Silwanus, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (2/3/2021).

Hanya saja, Silwanus tidak menyebut daerah-daerah tersebut betul-betul belum tersentuh Covid-19.

Seperti kasus yang pernah dialami Bupati Yahukimo Abock Busup pada 14 September 2021.

Saat itu, ia dinyatakan positif, namun Abock tercatat sebagai pasien di Kota Jayapura, bukan Yahukimo.

"Ada beberapa kasus yang sudah terjadi tapi dilaporkan di kabupaten lain. Yang belum kita dapat data bahwa mereka terbatas pada pemeriksaan sehingga pemeriksaan mereka dilakukan di kabupaten yang lain dan tercatatlah di kabupaten tersebut," kata dia.

Akses transportasi sulit

Hal lain yang menyebabkan tujuh kabupaten di Papua belum terpapar Covid-19 adalah sulitnya akses transportasi.

Setidaknya untuk Intan Jaya, Puncak dan Nduga, ketiga kabupaten tersebut hanya bisa dijangkau dengan pesawat berbadan kecil.


Kemudian, Mamberamo Raya umumnya hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai atau pesawat terbang.

Hanya Dogiyai yang Deiyai yang telah memiliki akses jalur darat namun jarak tempuh cukup jauh dan jalurnya berbukit-bukit.

Silwanus mengakui, hal tersebut yang menjadi salah satu faktor belum ditemukannya kasus Covid-19 di tujuh kabupaten tersebut.

"Salah satu faktor yang menyebabkan naiknya kasus Covid-19 karena masifnya kegiatan masyarakat, semakin tinggi mobilitas penduduk, makin tinggi juga risiko penularan," kata dia.

Dari 22 kabupaten/kota yang telah masuk atau pernah masuk kategori zona merah, Silwanus memuji upaya penanganan yang dilakukan Satgas Kabupaten Sarmi.

Menurut dia, sudah cukup lama tidak ada penambahan kasus di wilayah tersebut karena upaya screening yang dilakukan cukup berhasil.

"Sebenarnya yang harus kita contoh itu teman-teman di Sarmi lalu kita bandingkan dengan Merauke yang diawal-awal stabil, lalu sekarang angkanya naik karena mobilitasnya naik," kata Silwanus.

Hingga 2 Maret 2021, jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di Papua mencapai 18.827 dengan 2.111 orang masih dirawat, 15.821 pasien telah sembuh dan 355 orang meninggal.

Tiga besar kasus Covid-19 terbanyak di Papua ada di Kota Jayapura dengan 7.956 kasus, lalu Mimika 4.839 kasus dan Jayapura 1.104 kasus.

Ada enam kabupaten di Papua yang sebelumnya telah masuk dalam zona merah Covid-19, namun saat ini sudah menjadi zona hijau.

Enam kabupaten yang dimaksud adalah, Supiori, Lanny Jaya, Yalimo, Pegunungan Bintang, Mamberamo Tengah dan Waropen.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/02/173612778/setahun-covid-19-di-indonesia-ternyata-ada-7-kabupaten-di-papua-yang-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke