Salin Artikel

Kakek Tunarungu yang Punya 9 Karung Uang Pernah Dirampok dan Lehernya Digorok

Namun, beruntung Pak Biok bisa diselamatkan warga dan dilarikan ke rumah sakit.

"Peristiwa perampokan itu terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Pak Biok dirampok dan lehernya digorok," kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh, Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Musleniyetti mengatakan, saat itu Pak Biok dibawa perampok yang berpura-pura diboncengnya untuk pergi kerja ke pesta pernikahan.

Namun di pertengahan jalan, Pak Biok dirampok orang yang diboncengnya.

Uang Pak Biok yang disimpan disaku baju dan celananya diambil perampok. Kemudian, perampok menggorok leher Pak Biok lalu dibuang di tepi jalan.

"Namun saat itu ada warga yang melihat dan menolongnya. Pak Biok dibawa ke rumah sakit dan dia selamat," kata Musleniyetti.

Setelah kejadian itu, Pak Biok semakin hati-hati. Uangnya disembunyikan di rumah.

"Usai kejadian itu, Pak Biok semakin hati-hati. Uangnya disembunyikan di rumah di berbagai tempat. Ada di balik kain, di bawah tempat tidur, di dalam kaleng, dalam karung dan lainnya," kata Musleniyetti.

Kemudian rumahnya digembok dengan empat kunci sehingga orang akan kesulitan masuk ke rumahnya.

"Saat kita mengumpulkan uangnya, ada 9 karung yang kita temukan. Saat ini dihitung sudah Rp 174 juta lebih dan masih ada 2 karung lagi yang tersisa. Sedangkan uang yang tidak laku ada 1 karung," kata Musleniyetti.

Awal cerita

Sebelumnya diberitakan, kakek tunarungu di Payakumbuh, Sumatera Barat, Payuri (81) yang biasa dipanggil Pak Biok viral di media sosial.

Kakek ini menyimpan uang hasil pekerjaannya mencuci piring di setiap pesta pernikahan yang ada di Payakumbuh dan sekitarnya.

Uniknya, uang yang mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 itu disimpan di dalam karung ukuran 50 kilogram.

Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti menyebutkan awalnya kakek tersebut viral di media sosial karena kurang perhatian.

Namun saat dicek ke rumah yang bersangkutan, ternyata Biok memiliki uang satu karung yang disimpannya.

"Katanya kurang perhatian. Ketika dicek ke rumahnya, ternyata dia punya uang satu karung," kata Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Karena tidak ingin terjadi kejahatan, Musleniyetti menyarankan agar uang tersebut disimpan di bank.

Uang satu karung tersebut akhirnya dihitung. Butuh dua hari dengan 12 orang yang menghitungnya.

"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama dua hari," kata Musleniyetti.

Menurut Musleniyetti, Biok memiliki sifat kerja keras. Biok mengumpulkan uang tersebut bertahun-tahun dengan menjadi pencuci piring di pesta pernikahan.

Dari uang yang disimpan Biok ternyata ada yang sudah tidak laku lagi.

"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an karena ada uang lama era tahun itu," kata Musleniyetti.

Musleniyetti menyebutkan kakek tersebut tinggal sendirian di rumahnya, tanpa ada saudaranya yang menemani.

"Keluarganya ada, tapi dia tinggal sendirian," kata Musleniyetti.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/25/20252561/kakek-tunarungu-yang-punya-9-karung-uang-pernah-dirampok-dan-lehernya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke