Salin Artikel

Dikunjungi Presiden, Agrowisata di Sumba Tengah Diberi Nama Pendopo Bukit Jokowi

Saat kunjungan tersebut, Vedrika Lobo, Kepala Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya merekam Jokowi yang berjalan sendirian di pematang saat kondisi hujan deras.

Video tersebut kemudian viral di media sosial.

Saat dikomfirmasi, Bupati Sumba Tengah Paulus S K Limu membenarkan kejadian seperti yang terekam dalam video milik Vederika

Ia mengaku sangat berkesan dengan kunjungan Jokowi ke Sumba Tengah.

"Kesannya sangat luar biasa. Sangat sederhana. Ini yang menjadi panutan kita. Sekalipun beliau adalah Presiden Republik Indonesia, tetapi prilakunya sangat sederhana. Sangat menghormati (dan) menghargai kita apa adanya," ujar Paulus.

Ia mengatakan, untuk mengabadikan kunjungan Presiden ke Sumba Tangah, masyarakat setempat sepakat memberi nama salah satu bukit di areal food esatate dengan nama Bukit Pendopo Jokowi.

"Kita menamakan Pendopo Bukit Jokowi. Karena rumah ada juga (sana)," ungkap Paulus.

Bukit tersebut sebelumnya bernama Bukit Ngora Lenang yang berlokasi di Desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Sumba Tengah.

Sebelum dikunjungi Jokowi, bukit tersebut sudah dijadikan sebagai agrowisata oleh Pemda Sumba Tengah.

“Di sini memang, di Kabupaten Sumba Tengah ini, kita siapkan saat ini memang baru 5.000 hektare, di mana yang 3.000 (hektare) ditanam padi, kemudian yang 2.000 (hektar) ditanam jagung. Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektar, yang nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung,” ujarnya.

Hal itu dilakukan karena 34 persen kemiskinan ada di NTT khususnya di Sumba. Selain itu Jokowi mengatakan jika waktu panen di wilayah tersebut masih setahun sekali.

“Data yang saya miliki, 34 persen kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan masalah penyediaan air termasuk penyediaan air baku dan irigasi yang dihadapi di seluruh NTT.

“Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung. Beberapa embung di sini, embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih jauh dari cukup, masih kurang,” ungkapnya.

Pemerintah, jelas Presiden, telah membangun sejumlah embung dan bendungan di wilayah NTT dan akan terus ditingkatkan jumlahnya.

“Saya sudah perintahkan tadi Pak Menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ignasius Sara | Editor : Dheri Agriesta, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/24/14490061/dikunjungi-presiden-agrowisata-di-sumba-tengah-diberi-nama-pendopo-bukit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke