Salin Artikel

Pengungsi di Ruko Karawang Hijau Butuh Obat-obatan, Popok, hingga Makanan Bayi

Di area yang dikenal terdapat Terminal 163 itu terdapat satu tenda Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sejumlah warga berjejer di emperan ruko.

Di lokasi tersebut, belum terlihat dapur umum untuk membantu makanan bagi korban banjir.

Salah seorang relawan, Nurwahid mengatakan, ada 1.300 pengungsi yang berlindung di wilayah itu.

Mereka berasal dari enam rukun tetangga (RT) di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur. Banjir merendam wilayah itu akibat luapan Sungai Citarum.

"Membutuhkan bantuan logistik, terutama obat-obatan dan kebutuhan bayi," ujar Nurwahid ditemui di lokasi pengungsian, Minggu (21/2/2021).

Nurwahid menambahkan, warga di enam RT itu dievakuasi pada Sabtu (20/2/2021). Di wilayah Purwadana dan sekitarnya banjir masih tinggi.

"Kondisi terakhir di Purwadana, banjir masih setinggi dada orang dewasa, sampai sekarang belum surut," kata dia.

Salah seorang pengungsi, Nunung (40) mengatakan, warga membutuhkan popok, susu, pakaian, dan makanan bayi.

"Ada belasan bayi di tempat pengungsian," katanya.

Selain di kawasan ruko Karawang Hijau, korban banjir dari Desa Purwadana juga mengungsi di Hotel Amaris, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan Rumah Makan Alam Sari.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/21/15432611/pengungsi-di-ruko-karawang-hijau-butuh-obat-obatan-popok-hingga-makanan-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke