3 Mahasiswa Tewas Terseret Ombak Saat Liburan di Pantai

Ketiga mahasiswa bernama Erenst Herman Susanto (19), Adrianus Wahi (22), dan Cliver Eduard Wattimena (19) tewas tenggelam setelah terseret ombak dan arus yang kuat di pantai tersebut pada Sabtu sore.

Dalam insiden itu dua mahasiswa lainnya yakni Nurul Hikmiah Tawainella (17) dan Farahdilah Fairuz Attamimi (18) berhasil diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ottokwik Ambon.

Semy, salah seorang saksi mata mengatakan, kelima mahasiswa tersebut datang ke pantai tersebut bersama belasan rekan mereka untuk berwisata di lokasi tersebut.

Saat itu sejumlah mahasiswa memilih berenang dan beberapa mahasiswa lain lebih memilih bermain di pesisir pantai.

"Mereka ini lima orang berenang di sekitar lokasi tubir. Jadi mungkin tercebur, dan saat itu ada gelombang sehingga mereka tenggelam," ujarnya kepada Kompas.com via telepon, Minggu (21/2/2021).

Kelima mahasiswa yang berenang saat itu tidak memakai baju pelampung. Mereka berenang berdekatan sebelum akhirnya kelimanya tenggelam. 

Menurut Semy insiden itu membuat rekan-rekan korban menjadi panik. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung bergegas untuk menyelamatkan para mahasiswa tersebut dengan menggunakan perahu dan perahu cepat.

"Tapi hanya dua yang selamat lalu dibawa ke rumah sakit. Kondisi mereka saat itu lemas sekali dan ada cairan keluar dari mulut mereka, dan tiga mahasiswa meninggal," ungkapnya. 

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ipda Izaac Leatemia saat dikonfirmasi mengatakan, jenazah ketiga langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah itu jenazah diambil pulang oleh keluarga.

"Sempat dibawa ke rumah sakit tapi setelah itu pihak keluarga datang mengambil untuk dibawa pulang," ujarnya.

Menurutnya, dua mahasiswa yang selamat hingga kini masih menjalani perawatan intensif.

Terkait musibah itu, pihak keluarga dari tiga mahasiswa yang tewas telah mengikhlaskan kejadian itu.

"Pihak keluarga sangat merasa kehilangan dan berduka tapi mereka ikhlas karena menganggap itu musibah," ujarnya.