Salin Artikel

Sederet Kisah Mobil yang Tersesat: di Hutan sampai Perkampungan

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, warga dunia maya dibikin heboh dengan berita sebuah mobil berisi satu keluarga yang tersesat di hutan Gunung Putri, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021).

Kisah-kisah mobil tersesat kerap dijumpai di internet.

Mobil-mobil itu tersesat bisa jadi karena faktor kesalahan manusia, teknologi, maupun fenomena alam.

Berikut sederet kisah mobil yang tersesat.

Usai menjenguk orang sakit di Cirebon, Enjang Imrom (40) beserta keluarganya hendak pulang ke rumahnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Namun, siapa sangka, mobil yang ia kendarai justru tersesat di hutan Gunung Putri, Majalengka.

Mobil itu mulai tersesat sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (12/2/2021).

Menurut penuturan Paur Subbag Humas Polisi Resor Majalengka Aipda Riyana, mobil tersesat di hutan selama tiga jam.

Saat ditemukan oleh polisi dan warga, mobil itu melenceng dari jalur utama sejauh lima kilometer.

"Akibat dari kabut tebal dan hujan yang cukup deras kemudian pengemudi belum mengenal jalan," terang Riyana, Sabtu (13/2/2021).

Sedangkan kata Kepala Dusun I Desa Maniis Asep Saepul Rohman, sang sopir mengaku mengalami suatu kejadian aneh, sesaat sebelum akhirnya tersesat.

“Di depannya ia melihat jurang. Akhirnya ia belok kiri, sebab jalan tersebut bagus dan banyak lampu-lampu," ujarnya, Minggu (14/2/2021).

Jalan tersebut sebenarnya merupakan area yang dipenuhi semak belukar dan bebatuan. Akan tetapi, mereka bilang tidak menyadari itu.

Mobil berisi tujuh orang tersebut baru mengetahui kalau tersesat saat ban mobilnya bocor.

"Akhirnya sang sopir mengabari temannya yang ada di Majalengka dan sekitarnya kalau ia tersesat. Beruntung warga mengetahui, akhirnya berhasil dievakuasi," tutur Asep.

Ia menyebut jalan yang disangka pengemudi sebagai jurang sebenarnya adalah jalur alternatif menuju Tasikmalaya.

"Memang kalau dia lurus itu bisa ke Tasikmalaya. Mungkin karena ia lelah atau apa, akhirnya ia melihat jurang di depannya. Dia waktu itu belok kiri. Dia juga tidak terasa kalau jalan dilaluinya itu semak-semak dan penuh batu," ucapnya.

Saat ditemukan, Enjang dan keluarganya dalam kondisi selamat. Mereka kemudian dievakuasi ke rumah warga.

Adanya peta digital Google Maps dapat mempermudah perjalanan.

Namun, ada juga cerita yang menyebut gara-gara memakai Google Maps, ia malah tersesat.

Ini seperti yang dialami Suryadi (31).

Kamis (12/11/2020) malam, setelah bekerja di Malang, Jawa Timur, Suryadi hendak pulang ke rumahnya di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

Suryadi menempuh perjalanan via jalan tol Malang-Surabaya seorang diri.

“Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi enggak melihat handphone cuma dengar pakai headset," jelas Suryadi, seperti dilansir Surya.co.id, Jumat (13/11/2020).

Jalan tol yang ia lewati itu sebenarnya bisa langsung terhubung ke tujuan.

Tiba-tiba, suara pemandu jalan di Google Maps mengarahkan untuk berbelok menuju pintu Tol Purwodadi, Pandaan.

Suryadi mengikutinya.

Dia menuturkan jalur tersebut kondisinya bagus. Mobilnya bahkan digeber 80-100 kilometer per jam. Ia berada di sana selama satu jam.

Namun, ia tidak menemui seorang pun.

Dia belum menyadari kalau jalan tersebut berbatu dan terjal.

Kondisi itu baru dia pahami saat ban mobilnya terjebak. Ternyata, dia sedang berada di hutan.

"Saya sadar saat mobil tidak bisa dan digas tetap enggak jalan, saya turun menyalakan senter lho ternyata ini hutan tidak ada rumah sama sekali. Ya saya ikuti suara dari Google Maps," katanya.

Suryadi menerangkan sebelum tersesat, kondisi jalan berkabut.

“Sebelum aku turun dan gas ya seperti jalan bagus dan jalannya lurus kanan kiri kabut. Saya dari Malang pukul 18.30 WIB dan di lokasi sekitar 20.30 WIB di lokasi sedangkan di dalam mobil sekitar satu jam," paparnya.

Karena tidak ada seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, ditambah ketika menghubungi orang terdekat tidak mendapat respon, Suryadi memilih mengontak stasiun radio Suara Surabaya untuk mengabarkan kejadiannya.

Selama menunggu dievakuasi, Suryadi berdiam diri di mobil.

Personel Polisi Sektor Pacet bersama warga setempat dan relawan bergerak ke lokasi mobil tersesat sekitar pukul 21.00 WIB.

Mobil itu ditemukan berada di tegalan yang jauh dari permukiman warga.

Dia tepatnya tersesat di pinggir sungai dan area persawahan di kawasan hutan Air Terjun Canggu Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

Jalanan di sana sebenarnya berbatu, sehingga tidak memungkinkan bisa dilalui kendaraan roda dua, apalagi mobil.

"Mobil dievakuasi sekitar pukul 23.15 WIB," ucap salah seorang relawan, Jaka.

Selepas ditemukan, Jaka dibawa ke Asrama Polisi Polsek Pacet untuk beristirahat. Ia dalam kondisi trauma.

"Pengakuan pengemudi mobil melaju kecepatan 80 kilometer sampai 100 kilometer dan baik-baik saja cuma memang dia bilang ada kabut pada kanan kiri jalan yang jaraknya 1,5 kilometer dari jalan raya," ujar dia.

Warga Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Ambon, Maluki, mendadak marah saat mengetahui ada ambulans melintas di wilayahnya.

Orang-orang di dalam ambulans tersebut terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Ditambah lagi, mereka juga sedang membawa pasien Covid-19.

Ambulans yang tersesat di permukiman warga itu sebenarnya hendak ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena Ambon.

Kejadian ini berlangsung pada Rabu (27/5/2021).

“Mobil itu lewat Rumah Tiga Pantai dan tidak tahu jalan ke rumah sakit jadi warga khawatir karena kaca mobil terbuka dan terlihat sopir dan petugas medis memakai APD lengkap, jadi warga mengamuk,” ujar Viktor Pattikawa, salah satu warga.

Kata Viktor, saat ambulans itu melintas, warga sedang rapat di kantor desa untuk membahas jalur evakuasi pasien Covid-19 menuju RSUP dr. J. Leimena.

Viktor menuturkan warga tidak ingin permukimannya dilewati ambulans yang membawa pasien Covid-19. Ambulans hanya boleh lewat melalui jalur alternatif.

Oleh perwakilan warga, ambulans itu kemudian diantar menuju rumah sakit lewat jalur alternatif.

Salah seorang warga setempat lainnya menjelaskan alasan ambulans tidak boleh melintas di permukimannya karena banyak anak yang bermain di wilayahnya.

RSUP dr. J. Leimena didirikan untuk menangani pasien Covid-19 di Maluku.

Rumah sakit ini baru beroperasi di tanggal yang sama dengan peristiwa di atas.

Lokasi rumah sakit dan permukiman warga sama-sama berada di Kecamatan Teluk Ambon.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi | Editor: Khairina, Abba Gabrillin, Robertus Belarminus, Dony Aprian), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2021/02/21/10000011/sederet-kisah-mobil-yang-tersesat--di-hutan-sampai-perkampungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke