Salin Artikel

Kuliah dari Uang Pinjaman dan Hasil Jualan Kue, Anak Kondektur Bus Lulus Cumlaude

Ia lulus dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) dengan IPK 3.87, yudisium pujian atau cumlaude.

Empat tahun berjuang mengenyam pendidikan tidaklah mudah untuk Daffa.

Sebab secara keuangan, sang ayah yang bekerja sebagai kondektur bus memiliki keterbatasan.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengatakan, di awal masa perkuliahan, orangtuanya sempat mengalami kesulitan biaya.

Namun, melihat keinginan Daffa untuk kuliah besar, orangtuanya memutuskan meminjam dana untuk membayar biaya kuliah pada tahun pertama.

“Ketika pertama masuk, biaya kuliah itu bayar sendiri, bisa dibilang saya kuliah modal nekat. Orangtua pinjam ke sana ke sini untuk bisa kuliah,” ujar Daffa saat ditemui Sabtu (20/2/2021).

Pemandangan ini membulatkan tekadnya untuk mencari beasiswa agar bisa meringankan beban orangtua.

Penyuka matematika ini mengikuti semua proses seleksi beasiswa.

Dari tes hapalan surat-surat pendek, ujian tulis, dan wawancara. Ia lolos dan menerima beasiswa Baitul Maal Unisba.


Beasiswa ini diberikan untuk mahasiswa dengan potensi akademik memadai, tapi kurang mampu secara ekonomi.

Untuk mempertahankan beasiswa tersebut, mahasiswa dituntut meningkatkan hafalan surat Al Quran setiap semesternya.

“Alhamdulillah saya terus berupaya meningkatkan hafalan Quran dan bisa memperoleh beasiswa sampai lulus kuliah. Sampai lulus kuliah saya bisa menghafal dua juz dan itu hal yang saya syukuri hingga hari ini,” ungkap dia.

Untuk menambah uang saku, Daffa sempat berjualan kue basah olahannya sendiri yang kemudian dijajakan di kantin kampus.

Meskipun Daffa dibekali uang saku yang cukup, ia sadar usaha yang dilakukan bisa sedikit meringankan beban orangtuanya dalam memenuhi kebutuhannya.

“Uang saku diberi orangtua, cuma namanya mahasiswa kadang ingin nongkrong bareng teman jadi saya mencari cara bagaimana bisa mencari uang lebih dari hasil keringat sendiri,” tuturnya.

Ayah Daffa, Utep Rodiana mengatakan, sudah menjadi kewajiban orangtua menjadi tulang punggung anak-anaknya.

Dia berpesan, dalam keadaan apapun orangtua harus mengusahakan apapun yang terbaik demi mewujudkan cita-cita anaknya.

“Saya berpesan kepada orangtua lain, meski tidak punya biaya, jika anak ingin sekolah, sekolahkan terus. Jangan takut tidak punya biaya karena jika niatnya baik Insha Allah ada jalannya,” ujarnya.

Utep berkisah, Daffa merupakan sosok anak yang mandiri dan tekun belajar.


Meski harus menempuh perjalanan jauh dari Ciwidey ke Bandung setiap harinya, Daffa selalu menyempatkan diri untuk belajar dan beribadah.

“Setiap hari dia berangkat subuh dengan membawa dagangannya tapi selalu menyempatkan diri untuk belajar malam harinya. Maka tidak heran dia bisa memeroleh beasiswa dari Unisba,” ungkap dia.

Rektor Unisba Edi Setiadi mengungkapkan, ada beberapa jenis beasiswa tahfidz yang diberikan.

Bila mahasiswa menguasai 30 juz, Unisba akan memberikan beasiswa penuh hingga lulus.

“Ada juga yang menguasai 20 juz, 10 juz, dan lainnya. Ada banyak beasiswa bagi mereka yang mau berjuang,” kata Edi.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/20/13234241/kuliah-dari-uang-pinjaman-dan-hasil-jualan-kue-anak-kondektur-bus-lulus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke