Salin Artikel

Nenek di Bandung Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Diduga Dibunuh 2 Pria Berbaju Hitam

Korban tewas diketahui bernama Dewi Romlah (85). Sementara pembantu korban bernama Ratna (25) mengalami luka di perut dan pundak.

Tetangga Korban Riki Ruchendar (38) mengatakan, perisitiwa ini terjadi sekitar 18.30 WIB.

Saat azan berkumandang, Riki yang biasanya mengerjakan shalat berjamaah di masjid saat itu tertunda karena pekerjaan yang masih ia kerjakan di rumahnya.

Rumah Riki bersebelahan dengan rumah korban. Saat anak Riki pulang dari masjid, selang lima menit kemudian, ada suara ketukan di depan pintu rumahnya.

"Jam 7.10-an ada yang gedor pintu rumah tapi nggak ada suaranya. Pas saya buka, saya lihat pembantunya tergeletak bersimbah darah," kata Riki di lokasi, Jumat (19/2/2021).

Pelaku berbaju hitam

Riki mengatakan, kondisi pembantunya saat itu menalami luka di perut seperti disayat pisau. Riki kemudian bertanya kepada pembantunya tersebut apa yang terjadi.

"Saya tanya kenapa? Katanya ada maling dua orang tinggi besar pakai baju hitam-hitam sepatu boot bawa linggis," ucapnya menirukan pembantu korban yang datang ke rumahnya malam kemarin.

Mendapatkan laporan itu, Riki langsung menelepon sekuriti setempat lantaran tidak berani masuk ke rumah korban.

Ia kemudian meminta sekuriti untuk masuk. Setelah dicek, korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamar mandinya.

"Pas masuk lihat ke dalam lihat korban tergeletak di kamar mandi bersimbah darah. Saya langsung keluar koordinasi ke ketua kompleks dan koordinasi sama polsek," katanya.

Saat kejadian pun Riki mengaku tak mendengar ada suara jeritan ataupun suara gaduh, bahkan tak ada aktivitas apapun di sekitar kompleks.

"Nggak ada suara, nggak ada kendaraan, normal-normal saja," ujarnya.

Setelah polisi dalam perjalan ke TKP, Riki beranikan diri bersama sekuriti untuk mengangkat korban ke tempat tidur korban.

Sementara pembantunya dibawa ke RS Edelweis untuk diberikan perawatan. Saat ini korban sudah berada di rumah warga.

Sementara itu, cucu korban, Didin Fachrudin (36) mengatakan bahwa dirinya mengetahui peristiwa yang dialami neneknya tersebut setelah mendapat telepon dari keluarganya yang tengah berada di Bogor.

Saat kejadian pun almarhuman tengah puasa sunnah dan hendak buka puasa.

"Jadi Pak Riki telepon putra almarhum yang di Bogor, keluarga telpon saya. Langsung ke sini," ucapnya.

Setelah berada di lokasi, Didin langsung menemui neneknya yang sudah berada di tempat tidur korban. Menurutnya, kondisi korban saat bersimbah di kamar mandi masih mengenakan mukena.

"Lukanya di kepala, dan di wajah ada memar, saat dipangku kondisinya sudah dingin, lalu membawanya ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal," ujarnya.

Tak melihat orang asing

Sementara itu, sekuriti komplek Yadi Hermansah (41) mengatakan, ia mengetahui perisitiwa itu setelah ditelepon tetangga korban, Riki. Yadi dan rekannya kemudian mendatangi rumah korban.

Ia diminta Riki untuk mengecek ke dalam dan kondisi rumah dalam keadaan rapi. Namun saat ke kamar mandi, ia menemukan korban tergeletak bersimbah darah.

"Korban mau diangkat sayanya nggak berani menyentuh, tergeletak. Cuma kata Pak Riki pindahin ke kasur tempat tidur," katanya.

Dijelaskan, selama bertugas jaga sejak pukul 08.00 WIB hingga sore, Yadi mengaku tak melihat ada warga luar atau pun tamu yang datang ke komplek tersebut.

Berdasarkan pantauan, akses masuk menuju kompleks hanya satu gerbang yang melewati pos sekuriti. Sementara di pinggiran lokasi disekat oleh tembok dan dibatasi selokan.

"Nggak ada warga lain keluar masuk kecuali warga kompleks, sepi. Kalau ada orang masuk pasti saya lihat, karena harus laporan juga," ucapnya.

Menurutnya, kompleks tersebut pun tak dilengkapi fasilitas kamera pengawas.

"Nggak ada CVTV," ucapnya.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Saat ini jenazah korban sudah mendapatkan izin untuk di autopsi di RS Sartika Asih Bandung.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/19/14371951/nenek-di-bandung-ditemukan-tewas-di-kamar-mandi-diduga-dibunuh-2-pria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke