Salin Artikel

Setelah Muncul Klaster Pesantren Tasikmalaya, Polisi Mendirikan 4 Pos "Rapid Test"

Setiap pos diisi oleh petugas dengan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.

Pos di beberapa titik perbatasan dan pusat keramaian itu untuk melakukan rapid test atau tes cepat Covid-19.

Pelaksanaan rapid test antigen di Pos Lantas Taman Kota Tasikmalaya menemukan 2 orang yang positif, yakni sopir asal Cilacap, Jawa Tengah, saat hendak masuk kawasan perkotaan.

Petugas lalu memeriksa kendaraan terkait kelengkapan surat dan kepatuhan protokol kesehatan.

"Kami sudah melakukan rapid test terhadap puluhan sopir kendaran pribadi dan barang yang berasal dari luar kota. Diketahui ada 2 orang sopir asal Cilacap hasilnya reaktif," kata Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan di Taman Kota Tasikmalaya, Selasa (16/2/2021).

Doni mengatakan, pendirian pos dengan rapid test ini untuk antisipasi para pendatang di luar daerah dan untuk mencegah terulangnya klaster pesantren, di mana ratusan santri positif corona.

"Setiap orang dengan kendaraan dari luar daerah diwajibkan mengikuti rapid test di beberapa pos tangguh ini. Pos sendiri didirikan di pusat kota dan tiga titik perbatasan masuk wilayah hukum Kota Tasikmalaya," kata dia.

Klaster pesantren

Sementara itu, setelah ratusan santri dinyatakan positif Covid-19, polisi melakukan penjagaan selama 24 jam di area pesantren.

"Kita sudah perintahkan anggota polisi bersama TNI untuk menjaga pesantren itu selama 24 jam," kata Doni.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan tes swab kepada seluruh penghuni pesantren yang seluruhnya berjumlah 1.000 orang.

Sampel swab para santri termasuk pengajar di lingkungan pesantren itu dikirimkan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk diperiksa.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana menuturkan, dari 832 sampel yang diperiksa di laboratorium, 45 persen sampel atau 375 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada 375 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. 152 santri pria, 171 santriwati, 32 ustaz, dan 20 ustazah," tutur Asep.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/17/09141601/setelah-muncul-klaster-pesantren-tasikmalaya-polisi-mendirikan-4-pos-rapid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke