Salin Artikel

BPS: Warga Miskin di Banten Belanjakan Uangnya untuk Rokok dan Kopi

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada bulan September 2020 jumlah penduduk miskin di Banten sebanyak 857.064 orang atau bertambah 81.065 orang dari bulan Maret 2020.

"Untuk di perkotaan orang-orang yang masuk kategori dibawah garis kemiskinan masih banyak membelanjakan uangnya untuk membeli rokok filter," kata Adhi melalui siaran daring, Senin (15/2/2021).

Diperkotaan, komoditi rokok menyumbangkan 18,13 persen, beras 12,63 persen, susu bubuk 3,77 persen, telur ayam ras 3,32 persen, dan daging ayam ras 2,58 persen.

Sedangkan komoditi yang berpengaruh di pedesaan yakni beras 22,09 persen, rokok kretek filter 15,54 persen, telur ayam ras 3,93 persen, kopi bubuk dan kopi instan 3,43 persen.

Fenomena kopi

Adhi menjelaskan, ada fenomena baru pada saat pandemi Covid-19, masyarakat tergolong miskin di daerah pedesaan membelanjakan uangnya untuk membeli kopi.

"Ini fenomena baru, kopi berperan penting pada garis kemiskinan. Mungkin karena masyarakat ada kegiatan ronda malam sehingga membeli kopi untuk menjaga tetap segar, melek," ujar Adhi.

Sementara komoditi nonmakanan pemberi sumbangan terbesar untuk garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan tidak berbeda.

Adhi menyebutkan komoditi nonmakanan penyumbang kemiskinan di perkotaan adalah biaya perumahan 10,38 persen, bensin 4,22 persen, listrik 2,34 persen, dan pendidikan 1,69 persen.

Sedangkan di perdesaan perumahan 11,09 persen, bensin 2,17 persen listrik 1,10 persen, perlengkapan mandi 0,98 persen, dan biaya pendidikan sebesar 0,95 persen.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/15/20461271/bps-warga-miskin-di-banten-belanjakan-uangnya-untuk-rokok-dan-kopi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke