Salin Artikel

Setelah 5 Hari, Banjir di Karawang Berangsur Surut, Pengungsi Mulai Kembali

Cayem, warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat misalnya, kembali ke rumah setelah sekitar lima hari mengungsi. "Kemarin mengungsi ke mes," kata Cayem ditemui di Desa Karangligar, Kamis (11/2/2021).

Cayem menyebut kini dirinya tengah membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir. Sehingga, kata dia, saat ini butuh air bersih. "Sekarang butuh air bersih," ujar dia.

Sekretaris Desa Karangligar, Miharja, menyebut banjir di desanya masih terjadi di Kampung Pengasinan dan Kampek dengan ketinggian air 15 cm - 150 cm.

"Sebagian surut, namun nasih ada 214 rumah yang terendam," ujar Miharja.

Karangligar menjadi salah satu wilayah dengan banjir terparah di Karawang. Banjir di Karangligar dan desa di sekitarnya terjadi akibat meluapnya Sungai Cibeet yang berhulu di Bogor.

Tahun lalu, pemerintah pusat berjanji akan membuatkan Bendungan Cibeet untuk mengatasi banjir di Karangligar. Bendungan itu akan dibangun di Kabupaten Bogor.

Selain di Karangligar, banjir di Kecamatan Cilamaya juga surut. Hal ini berdasarkan penuturan Camat Cilamaya Wetan, Rachmat Basuki.

Banjir di wilayahnya, kata Basuki, terjadi di delapan desa. Di antaranya Desa Rawagempol Wetan, Desa Tegalwaru, dan Desa Cilamaya.

"Alhamdulillah sudah surut," ujar Basuki melalui pesan singkat.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang hingga 10 Februari 2021 pukul 19.30 WIB, banjir di Karawang menyisakan 17 desa di 6 kecamatan.

Di antaranya Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya, dan Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Timur.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/11/15084041/setelah-5-hari-banjir-di-karawang-berangsur-surut-pengungsi-mulai-kembali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke