NEWS
Salin Artikel

2 Sopir Usaha "Laundry" Jadi Tersangka gara-gara Buang Limbah Medis Pasien Covid-19 dari Tangerang ke Bogor

Keduanya diduga membuang 120 kantong plastik limbah infeksius atau bahan berbahaya dan beracun (B3) dari Kota Tangerang ke wilayah kabupaten tetangga, Bogor.

Aksi sopir laundry itu akhirnya diketahui warga Kabupaten Bogor hingga dilaporkan ke polisi.

Hotel tersebut digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, khususnya bagi orang tanpa gejala (OTG).

"Jumlah kamar tidurnya (hotel tersebut) itu juga sudah full. Dari sinilah banyak sampah medis B3-nya," tutur Harun, Rabu (10/2/2021).

Ternyata sopir usaha laundry itu langsung membuang limbah medis pasien Covid-19 dari hotel ke kabupaten tetangga di Bogor, Jawa Barat.

Pembuangan dilakukan di dua lokasi, yakni Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Bogor; dan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN VIII, Cigudeg, Bogor.

"Pengambilan pertama 25 Januari, tidak diolah tetapi dibuang ke Cigudeg di lahan sawit itu," kata Harun.

"Kemudian balik lagi pengambilan kedua tanggal 27 diambil dibuang di Tenjo. Pengambilan ketiga 2 Februari ini diambil, kemudian dibuang lagi di Cigudeg," tutur dia.

Aksi pembuangan limbah medis B3 secara sembarangan itu diketahui oleh warga dan dilaporkan ke polisi.

"Sehari kemudian, akhirnya diketahui oleh warga adanya sampah medis," kata Harun.

Sebab, menurut keterangan yang didapatkan, pihak hotel mengetahui bahwa perusahaan laundry ini bukan perusahaan yang mampu mengolah limbah B3 medis.

Pihak hotel sebelumnya sempat hendak bekerja sama dengan perusahaan limbah medis PT AP untuk pengolahannya.

Namun, karena biaya yang dianggap mahal yakni Rp 10 juta sekali angkut, maka hotel bintang 4 tersebut memilih bekerja sama dengan usaha laundry.

Sebab, biaya pengangkutannya lebih murah, yakni Rp 1 juta sekali angkut.

Harun menyebutkan, pihak hotel dan penatu secara sadar dan sengaja melakukan kegiatan pengelolaan limbah medis dengan ilegal, tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan dan pencemaran lingkungan.

Polisi mengatakan tak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainnya dalam pengembangan.

"Kalau pembuang berarti pelaku utamanya adalah dari penatu, karena dialah yang membuang sampah medis ini. Tapi, nanti kita kembangkan lagi ke tersangka yang lain-lainnya (pihak hotel)," jelas dia.

Kata Wali Kota Tangerang

Mengetahui ada persoalan kasus limbah medis, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meminta pihak hotel di wilayahnya ikut bertanggung jawab.

"Pihak hotel isolasi itu memang harus bertanggung jawab," tutur Arief.

Hal itu disebabkan hotel tersebut tidak dapat memastikan limbahnya terurus dengan baik.

"Hotel itu kan kerja sama dengan pihak lain untuk mengurus limbahnya. (Namun) mereka malah tidak mengurusnya dengan baik," kata dia.

Wali Kota bahkan menyatakan, pihaknya siap jika aparat kepolisian memanggil Pemkot Tangerang untuk memberi klarifikasi.

"Saya siap kalau dipanggil untuk melakukan klarifikasi. Saya juga sudah meminta agar peristiwa itu diusut lebih lanjut," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Afdhalul Ikhsan, Muhammad Naufal | Editor : Farid Assifa, Irfan Maulana)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/11/10245101/2-sopir-usaha-laundry-jadi-tersangka-gara-gara-buang-limbah-medis-pasien

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke