Salin Artikel

KKB dan Jejak Kekerasan Bersenjatanya, Tak Ragu Serang Warga Sipil

KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat warga Kabupaten Intan Jaya, Papua, risau.

Tak hanya ke personel keamanan, KKB juga melancarkan aksinya ke warga sipil.

Saat beraksi, mereka kerap memakai senjata api.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni menjelaskan KKB yang melancarkan aksi di wilayahnya selalu memakai senjata api.

Dia merasa heran kenapa KKB yang bergerilya di hutan mempunyai senjata api.

"Mereka memiliki senjata dan mengintimidasi masyarakat, kepala desa. Mereka itu merasa kuat karena memiliki senjata, lalu mereka dapat senjata dari mana," tanyanya.

Senin (8/2/2021) contohnya. Seorang warga Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, diduga ditembak oleh anggota KKB.

Pelaku yang mengaku menjual minyak tanah, menembak seorang pria berinisial RNR (32) menggunakan senjata api laras pendek.

Natalis Tabuni mengungkapkan dirinya pernah pula ditembaki oleh KKB. Hal itu membuatnya tak nyaman.

Dia menuturkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu juga dibikin cemas oleh KKB.

Pasalnya, mereka kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Kata Natalis, KKB tidak ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan.

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," ujar dia.

Natalis menceritakan kepala kampung atau desa juga kerap diintimidasi oleh kelompok kriminal bersenjata. Mereka minta jatah dana desa.

"Ada beberapa kepala desa mengakui kalau mereka diminta memberikan dana desa dan terpaksa memberikan daripada mereka ditembak," ucapnya.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara membenarkan tentang peristiwa itu.

Wayan menyampaikan jatah dana desa tersebut merupakan salah satu sumber pemasukan KKB.

KKB menggunakan uang itu untuk membeli senjata api dan amunisi.

"Sebagian dari situ untuk membeli senjata, amunisi, itu sudah salah satu pemasukan KKB," ungkap Wayan.

Berdasar laporan Polda Papua diketahui sepanjang 2020 kelompok kriminal bersenjata melancarkan aksi sebanyak 49 kali di 7 kabupaten.

Kejadian paling banyak terjadi di Intan Jaya, yaitu 23 kali. Di Mimika terjadi 9 kali peristiwa yang melibatkan KKB, Nduga 8 kali, Pegunungan Bintang 6 kali, dan Keerom 1 kali.

Tindakan KKB itu merenggut 17 nyawa, 12 orang di antaranya merupakan warga sipil, 4 anggota TNI, dan 1 polisi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi; Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/09/17495491/kkb-dan-jejak-kekerasan-bersenjatanya-tak-ragu-serang-warga-sipil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke