Salin Artikel

Banjir Semarang, Risma Telepon BBWS dan Ganjar: Tak Boleh Ada yang Kelaparan

KOMPAS.com - Bencana banjir melanda Semarang dan sekitarnya pada Minggu (7/2/2021).

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma bahkan sampai menelepon langsung petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Semarang agar menghidupkan pompa air.

"Tolong pompanya dinyalakan semua. Coba lima dinyalakan, lima bisa dinyalakan, Pak?" katanya kepada seorang pejabat BBWS Semarang, Minggu (7/2).

Setelah itu, Risma yang didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaeyanti Rahayu, segera mengunjungi posko pengungsian di Kelurahan Muktiharjo, Pedurungan.

"Saya harus hitung jumlahnya, setelah itu mau dibagi, monggo (silakan)," tutur dia.

Tak hanya itu, Risma juga memberikan bantuan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia karena longsor.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan para korban banjir tak kekurangan bahan makanan.

Hal itu terungkap saat dirinya meninjau lokasi banjir di daerah Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (7/2).

"Tolong pastikan semua masyarakat dapat makan. Tidak boleh ada yang kelaparan ya," kata Ganjar kepada Ketua RT dan Ketua RW tersebut.

Salah satu ketua RW setempat bernama Mahmud mengatakan, banjir hampir menggenangi seluruh kelurahan Tambakrejo. Akibatnya, aktivitas warga nyaris lumpuh.

"Aktivitas masyarakat terganggu, karena hampir selutut di dalam rumah," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang terjadi di Kota Semarang membuat sungai yang masuk wilayah Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana meluap.

Sungai-sungai tersebut adalah, Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe.

"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di Kali Bringin juga meluap. Kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenarnya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/2/2021).

Kondisi itu diperparah dengan rusaknya salah satu pompa air. Akibatnya, tiga pompa yang seharusnya bisa mengatasi banjir di Kota Lama Semarang terkendala saat menyedot air banjir.

"Satu pompa masih macet, akan diperbaiki dan hidupkan," kata Basuki.

Menjaring ikan

Sementara itu, sejumlah warga di Kampung Karang Kimpul II RT 04 RW 01, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, beramai-ramai menjaring ikan yang terseret arus genangan air saat banjir.

"Lumayan banyak, sampai 6 kilogram ini. Soalnya airnya juga lumayan dalam. Nggak tahu hanyut darimana. Tapi diambil sajalah, rezeki," kata Suripto, salah satu warga.

Suripto dan warga lainnya mengaku, sudah tiga hari ini warga menjaring ikan.

Ikan yang ditangkap pun jeninsya bandeng dan nila.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras membuat Kota Semarang tergenang banjir.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Abba Gabrilin, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/08/12425931/banjir-semarang-risma-telepon-bbws-dan-ganjar-tak-boleh-ada-yang-kelaparan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke