Salin Artikel

Banjir di Jombang Meluas, Berikut Penyebab dan Sebaran Wilayah Terdampak...

Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Stevy Maria mengatakan, banjir melanda empa desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, sejak Kamis (4/2/2021).

Keempat desa yang terendam banjir, yakni Desa Bandar Kedungmulyo, Desa Gondangmanis, Pucangsimo dan Banjarsari.

Disebutkan, jumlah warga dari empat desa yang terkena dampak banjir sebanyak 1.748 kepala keluarga (KK), dengan jumlah penduduk 5.480 jiwa.

"Data sementara kami sampai dengan saat ini, yang terdampak 1.748 KK, 5.480 jiwa. Tersebar di empat desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo," ungkap Stevy saat ditemui di Kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jumat.

Ia mengatakan, kondisi banjir cukup parah terjadi di tiga dusun di Desa Gondangmanis. Di desa ini, ketinggian banjir mencapai 2,4 meter.

Akibat banjir, warga Desa Gondangmanis dari Dusun Manisrenggo, Dusun Prayungan, serta Dusun Kandangan, terpaksa mengungsi ke kantor desa yang berada di Dusun Gondangmanis.

"Dari empat desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang terdampak banjir, kondisi terparah sampai saat ini ada di Gondangmanis," kata Stevy.

Tanggul Jebol

Pria yang akrab disapa Pepy itu menjelaskan, banjir yang menggengangi empat desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, berasal dari luapan air Sungai Afvour Besuk dan Afvaour Brawijaya.

Wilayah Kecamatan Bandar Kedungmulyo, ungkap dia, dilintasi Sungai Konto Kediri yang memiliki anak sungai Afvour Besuk dan Afvaour Brawijaya.

Pada Rabu, debit air Sungai Konto yang hulunya berada di wilayah Gunung Kelud sangat tinggi dengan arus yang kencang.

Derasnya arus sungai dan tingginya volume air membuat tanggul di Afvour Besuk jebol pada tiga titik.


Lewat titik tanggul yang jebol, air Sungai Afvaour Besuk masuk ke aliran Afvour Brawijaya, yang memiliki daya tampung lebih kecil dibanding Afvour Besuk.

Kemudian, ujar Pepy, air dari sungai Afvour Brawijaya meluber karena kelebihan daya tampung dan bocornya dua titik tanggul.

"Karena kapasitas Afvour Brawijaya terlalu kecil, air akhirnya meluber ke sawah dan perkampungan," kata Pepy.

Menurut Pepy, langkah yang bisa dilakukan saat ini adalah mengurangi dampak risiko bencana kepada korban banjir.

Untuk menyurutkan banjir dengan melakukan penutupan tanggul yang putus atau jebol, belum bisa dilakukan karena tingginya volume air sungai dan derasnya arus.

"Kami sementara fokus pada penanganan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Terkait dengan tanggul yang jebol, kami belum bisa melakukan apapun karena debit air masih tinggi," kata Pepy.

Sementara itu, akibat banjir menggenangi tempat tinggal penduduk, ratusan warga Desa Gondangmanis dari tiga dusun mengungsi ke kantor desa.

Mahmudah (46), warga Dusun Manisrenggo mengatakan, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke kantor desa karena banjir setinggi satu meter sudah menggenangi rumahnya.

"Karena banjirnya terus naik. Disamping itu ya sepi, karena semua pada mengungsi," ujar ibu dua anak ini.

Pantauan Kompas.com, warga yang mengungsi menempati aula dan beberapa ruang di lingkungan kantor Desa Gondangmanis.

Di kantor desa yang menjadi lokasi pengungsian, telah dibuka dapur umum dan posko kesehatan oleh pemerintah desa setempat.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/05/16474911/banjir-di-jombang-meluas-berikut-penyebab-dan-sebaran-wilayah-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke