Salin Artikel

Banjir di Gunungkidul Putus Jembatan, Warga Harus Memutar ke Jateng

Banjir yang menyebabkan belasan rumah tergenang, juga memutuskan jembatan penghubung antar kalurahan.

Warga pun memutar harus melalui Jawa Tengah jika ingin ke Kota Kapanewon atau ke wilayah lainnya.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, banjir genangan terjadi di Kawasan Pelabuhan Sadeng.

Menurut dia, hujan deras di wilayah Girisubo terjadi Sabtu petang hingga malam hari, dan sekitar pukul 23.00 WIB.

"Air datang dari sisi utara mengalir ke Dermaga Sadeng, meluap hingga menggenangi dengan ketinggian sekitar perut orang dewasa," kata Sunu saat dihubungi melalui sambungan telepon Minggu (31/1/2021).

Banjir sendiri akhirnya surut pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Warga dan relawan langsung membersihkan lokasi.

Berdasarkan hasil pendataan, sebanyak 51 rumah, 8 warung, 1 pos Pol Air, 1 masjid, dan 2 kantor pelabuhan perikanan terdampak banjir di Sadeng. Sedangkan di Songbanyu sebanyak 12 rumah terdampak, termasuk gedung PAUD, SD, dan Balai Dusun.

"Sampai saat ini kami masih membantu warga membersihkan pemukiman," kata Sunu.

Untuk wilayah Songbanyu seperti di Di Padukuhan Gabugan 1 dan 2 terdapat fasilitas umum yang terendam seperti gedung PAUD, Balai dusun, hingga SD, dan beberapa rumah warga.

"Untuk wilayah Gabugan belum surut hingga siang ini, memang dulunya di sana telaga jadi sebagai tampungan air," ucap Penewu Anom Girisubo Arif Yahya.

Air juga merusak pagar sepanjang 25 meter di SMP N 1 Girisubo.

Selain itu juga menyebabkan sebagian ruangan terendam air, tapi siang ini sudah mulai surut.


Banjir genangan juga merusak tanaman petani di sekitar Pelabuhan Pantai Sadeng, dan mengakibatkan gagal panen.

Selain banjir genangan, hujan deras semalaman membuat jembatan penghubung Kalurahan Songbanyu-Sadeng dan kota Girisubo ambruk.

Warga Kalurahan Songbanyu yang akan ke Kota Kapanewon Girisubo atau ke Wonosari dan ke Sadeng harus memutar belasan kilometer.

Untuk alternatif pertama harus melalui Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, atau melalui pegunungan tetapi jalannya cukup terjal.

"Yang paling mudah lewat Pracimantoro sekitar 20 km kalau mau ke Kapanewon Girisubo," Ucap Arif.

Untuk saat ini upaya dari Kapanewon hanya menutup jalan. Pihaknya sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terkait bencana ini.

Harapannya jembatan bisa segera dibangun karena merupakan jalur utama masyarakat Songbanyu.

"Dulu sekitar sepuluhan tahun lalu pernah putus juga, sudah dibangun tetapi ambrol lagi,"kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/31/13444301/banjir-di-gunungkidul-putus-jembatan-warga-harus-memutar-ke-jateng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke