Salin Artikel

Hidup Bertiga, Ayah dan 2 Anaknya di Blitar Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Kematiannya Jadi Misteri

Mereka adalah ayah dan dua anaknya yang masih belia.

Sang ayah, Suyani (67) ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya. Leher Suyani terjerat kain selendang yang diikat di atap kamar yang tanpa plafon.

Sementara dua anaknya Nanda Finzah Fransisca (21) dan Samuel Ardian Pradana (9) ditemukan tewas di kamar yang bersebelah dengan kamar sang ayah.

Saat ditemukan, tubuh dua anak terlentang bersebelahan di atas kasur. Di tubuh mereka ditemukan banyak luka lebam.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela menduga kematian mereka tak wajar.

"Entah siapa yang meninggal dunia duluan, itu masih dalam pendalaman. Anggota masih melakukan olah TKP," paparnya dilansir dari Surya.co.id.

Luka lebam ditemukan di bagian siku, pergelangan tangan, dan leher dua anak tersebut. Diduga lebam tersebut adalah gerakan kekerasan dari luar.

"Kami belum bisa memastikan soal hal itu karena masih kami dalami. Makanya, jenazah mereka itu akan diotpasi untuk bisa memastikan penyebab kematian mereka," ungkapnya.

Selain itu polisi juga memeriksa para saksi termasuk tetangga korban yang pertama kali menemukan mayat mereka.

Menurut salah satu tetangga, Suyani sangat terpukul saat ditinggal oleh istrinya.

Selama ini mereka tinggal di rumah ukuran 6x8 meter yang dibangun sendiri oleh Suyani. Rumah tersebut berada di belakang antara deretan rumah warga lainnya.

Jalan menuju ke rumah korban, hanya bisa dilewati sepeda motor. Untuk menghidupi keluarganya, Suryani bercocok tanam di lahan miliknya dan lahan perhutani.

"Kalau soal makan, tak ada masalah. Kadang, juga dapat kiriman uang dari anaknya yang pertama (Henok). Mereka bekerja di Timor-Timur dan sering mengirimi uang bapaknya," jelas salah satu tetangga.

Walaupun tak hidub berlebihan, tetangga menilai keluarga korban baik-baik saja dan hampir tak terdengar ada masalah.

"Selama ini mereka hidup damai, bahkan tiap akhir pekan terlihat ketiganya berangkat beribadah ke gereja."

"Termasuk, hubungan dengan para tetangganya juga cukup baik," ungkap salah seorang tetangganya.

Jumat (29/1/2021) pagi ia berusaha menghubungi ayah dan dua adiknya. Namun tak ada satu pun ponsel keluarganya yang bisa dihubungi.

Henok pun menghubungi tetangganya di Blitar, Nur Haya (19).

"Mulai pagi (Jumat (29/1) tak berhasil menghubungi bapak dan adiknya, ia (Henok) menghubungi tetangganya. Intinya, minta tolong, untuk memberi tahu bapaknya, kalau ditelepon bolak-balik tapi nggak bisa," kata Kapolres Blitar.

Sekitar pukul 10.20 WIB, Nur Haya yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban langsung mengecak rumah Suryani.

Karena pintu depan terkunci, ia pun masuk rumah melalui pintu dapur.

Betapa terkejutnya Nur Haya saat melihat ke dalam kamar korban yang tak terkunci. Ia melihat Suryani tergantung.

Padahal pada Jumat pagi, Nur Haya masih melihat Suryani beraktivitas di dekat rumahnya.

Nur Haya langsung keluar rumah dan berterik meminta tolong. Saat dicek, warga juga menemukan dua anak Suryani tewas dalam kamar.

Kondisi kematian anaknya lebih mencurigakan. Selain lebam, di mulut mereka juga terdapat busa.

"Iya (ada busa), namun masih kami dalami. Hasil penyelidikan awal, keluarga korban sepertinya tak punya masalah dengan siapapun," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Misteri Sekeluarga Tewas di Blitar Hebohkan Warga Desa Sumberjo, Ada Kejanggalan, Ini Kata Tetangga

https://regional.kompas.com/read/2021/01/31/12420071/hidup-bertiga-ayah-dan-2-anaknya-di-blitar-ditemukan-tewas-di-dalam-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke