Salin Artikel

Setelah 18 Tahun, Busana Jawa Khas Salatiga Diperkenalkan

Salah seorang perancang busana tersebut, Didick Indaryanto dari Sanggar Seni Bibasari, mengatakan busana khas tersebut memadukan akulturasi budaya dan menampilkan Salatiga sebagai Indonesia mini.

Didick mengatakan busana Jawa Khas Salatiga tersebut mengacu pada sumber Surakarta, Semarang, dan Yogyakarta.

"Tapi nuansa nusantara juga ditonjolkan sebagai identitas keberagaman dan toleransi," jelasnya, Jumat (29/1/2021) saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga.

Dia mengungkapkan busana tersebut akan direkomendasikan menjadi busana Aparatur Sipil Negara (ASN) namun tetap berciri khas generasi muda.

"Tujuannya adalah tetap bisa digunakan dalam situasi dan acara apa saja, tinggal dimodifikasi sesuai kebutuhan serta kreativitas," kata Didick.

Menurutnya, ciri khas utama yang ditonjolkan adalah kutubaru atau penghubung di bagian tengah busana tersebut harus berbeda warna.

Kemudian dimasukkan gaya China melalui bordir atau renda. Sedangkan benik atau kancingnya bergaya dinar.

"Kalau dulu dinar itu adalah uang, sekarang dibuat benik dengan huruf sansekerta dengan tulisan yang sesuai dengan Prasasti Plumlungan sebagai cikal Kota Salatiga. Brosnya juga bertema ganesha," paparnya.

Kemudian untuk blangkon atau ikat kepala menggunakan gaya tengahan. Sementara untuk perempuan, sanggul kencong atau bergaya miring.

"Untuk stagen yang digunakan adalah lurik," kata Didick.


Dijelaskan, penelitian dan perancangan busana ini membutuhkan waktu lama karena menyesuaikan dengan karakter Kota Salatiga.

"Dalam proses tersebut, kita melibatkan banyak pihak, termasuk dari keraton," jelasnya.

Didick menyampaikan dari Pemkot Salatiga sudah menyatakan dukungannya terhadap busana Jawa khas Salatiga ini.

"Informasinya akan segera diterbitkan Perwali mengenai tata guna busana ini," paparnya.

Sementara Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan busana tersebut telah didiskusikan dan disetujui.

"Nanti dari Perda tentang Pakaian Adat Tradisional Salatiga akan dibuatkan Perwali-nya," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/29/09355671/setelah-18-tahun-busana-jawa-khas-salatiga-diperkenalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke