Salin Artikel

5 Korban Tewas Keracunan Gas Geothermal di Mandailing Natal Dimakamkan, Pemkab Beri Santunan

Kelima korban dimakamkan di satu lokasi secara bersamaan. Tiga di antara lima korban, diketahui ada yang masih balita dan anak-anak.

"Proses fardu kifayah kelima korban sudah selesai dilakukan siang tadi sehabis Zuhur. Dan sesuai perintah Pak Bupati, itu yg paling utama dilakukan," ujar Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal M Taufiq Lubis kepada kompas.com, Selasa.

Taufiq mengatakan, sebagai bentuk simpati pemerintah dan atensi Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution, pihaknya juga memberikan santunan berupa uang kepada masing-masing keluarga korban.

"Selain memastikan urusan pemakaman berjalan aman. Kami dari pemerintah juga memberikan santunan sebesar Rp 5 juta per jiwa. Dari pemerintah, bukan dari perusahaan," kata Taufiq.

Taufiq menyampaikan, atas musibah tersebut pihak Pemkab Madina turut berduka dan kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Saya mewakili bapak bupati, menyampaikan belasungkawa dan turut berduka. Dan untuk penyelesaian masalah ini, kita serahkan kepada pihak yang berwenang," ucap Taufiq.

Saat kejadian, pihak PT SMGP sedang melakukan pengeboran sumur di lokasi proyek untuk panas bumi atau geothermal.

Tiba-tiba saat dilakukan pengeboran, sumur mengeluarkan asap tebal dan diduga mengeluarkan gas beracun.

Saat itu, di sekitar lokasi terdapat banyak warga sekitar yang sedang melakukan kegiatan berkebun dan bertani.

Adapun 5 warga yang tewas diketahui ada yang masih berusia balita dan anak-anak.

Semuanya warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/26/19310051/5-korban-tewas-keracunan-gas-geothermal-di-mandailing-natal-dimakamkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke