Salin Artikel

Cerita Suparni Menyesal Telah Buang Ratusan Telur karena Harga Pakan Ternak Naik: Saya Mohon Maaf

Di video yang beredar, terlihat Suparni berteriak dan membuang ratusan telur dari motor roda tiga yang ia kendarai.

"Terus arep dadi opo peternak ki pakan mundak terus, ndog soyo mudun soyo mudun, jek dinyang murah dinyang murah. Timbang dinyang murah tak guwak sisan. (Terus mau jadi apa peternak ini. Pakan naik terus (harga), (harga) telur terus turun. Masih ditawar murah. Daripada ditawar murah mending aku buang saja)," ucap pria yang mengenakan kacamata itu.

Awalnya ia melempar telur yang dijajar di bawah, kemudian ia melemparkan telur yang ada di atas kendaraan.

"Dinyang murah karohan ngono ae wes (Ditawar murah mending sekalian kayak gini). Kabeh iki (semua ini)" ucap perekam video.

"Wes ogak mikir (sudah tidak mau mikir)" jawab pria berkaos hitam.

Pada video berikutnya terdengar seorang pria mencoba menghentikan pria itu.

"Wes mas, ojo kabeh (sudah mas, jangan semuanya)" ucap pria berkaos hijau tua.

"Wes ora sak kandang buang kabeh. Wes ora gagas, wong dinyang murah, pakan mundak terus kok (sudah nggak satu kandang buang semua, nggak difikirin, ditawar murah. pakan naik terus)" jawab pria itu emosi.

Saat ini harga pakan ternak mencapai Rp 50.000 per sak.

Sementara harga telur justru terus turun dari Rp 20.000 hingga Rp 17.000 per kilogram.

"Kesalnya harga pakan naik sampai Rp 50.000 per sak. Kalau pakan naik setidaknya telur tidak turun," kata Suparni saat dikonfirmasi lewat telepon, Senin (25/01/2021).

Ia mengatakan saat ini dirinya hanya bisa pasrah dan berharap adanya solusi dari pemerintah.

"Kami hanya bisa bertahan, semoga harga pakan turun kalau ayam kita jual juga enggak laku karena PPKM masa Covid-19," katanya.

Ia mengaku setelah aksinya viral di media sosial, ia didatangi oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan Kabupaten Magetan.

Meski tidak menyebutkan secara rinci perihal pertemuannya itu, namun, ia mengaku salah dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukan tersebut.

Meski harga telur terus turun, Suparni mengaku tak lagi membuang hasil ternaknya.

Ia lebih memilih menyumbangkan telurnya ke warung gotong royong dan Jumat berkah di desanya.

Suparni kemudian mengunggah permintaan maaf di media sosial karena telah membuang telur.

"Sebenarnya hal tersebut saya lakukan karena rasa kecewa di mana harga pakan naik terus sedangkan harga telur mengalami penurunan."

"Apabila di kemudian hari timbul permasalahan saya akan selalu koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dan saya tidak akan membuat unggahan video yang tidak semestinya."

"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya" ucap Suparni di videonya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco | Editor : Dheri Agriesta), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2021/01/26/14240001/cerita-suparni-menyesal-telah-buang-ratusan-telur-karena-harga-pakan-ternak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke