Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] "Pakai Jilbab Sejak SMP, Iman Saya Tak Goyah" | Aksi Perampkan Uang Setengah Miliar

KOMPAS.com - Berita soal aturan siswi non-muslim yang diwajibkan memakai jilbab di sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 2 Padang, Sumatera Barat, masih menuai pro kontra sejumlah pihak. 

Namun, salah satu siswa non-muslim di sekolah tersebut mengaku sudah memakai jilbab. Hal itu tidak merubah imannya sebagai non-muslim. 

Sementara itu, berita tentang kasus perampokan yang diduga melibatkan pegawai sebuah perusahaan distribusi gas di Semarang juga menuai perhatian.

Pelaku tersebut berinisial S (39) yang saat ini telah ditangkap oleh aparat kepolisian.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta memastikan, suara dentuman di wilayah Buleleng Bali memang terekam sensor gempa, namun dipastikan bukan karena aktivitas gempa.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," katanya, Minggu.

Daryono menjelaskan, sensor BMKG merekam sinyal seismik tersebut dalam durasi sekitar 20 detik.

EAZ (17), salah seorang siswi non-muslim di SMKN 2 Padang, merasa tidak keberatan menggunakan jilbab ke sekolah.

Pihak sekolah pun tidak ada memaksa dirinya harus menggunakan jilbab ke sekolah.

"Tidak ada unsur paksaan. Dan saya juga sudah dari SMP memakai jilbab," kata EAZ kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

"Iman saya tetap percaya Tuhan Yesus. Tak ada tekanan batin kalau pakaian pakai jilbab," kata EAZ.

Siswi kelas XII SMKN 2 Padang itu mengaku juga tak ingin terlalu mencolok dari teman-temannya.

Berdasar data yang diperoleh Kompas.com, para pengungsi Rohingya datang dalam dua gelombang.

Gelombang pertama terdampar di Aceh Utara sebanyak 99 orang, lalu di Kota Lhokseumawe sebanyak 297 orang.

Dari total dua gelombang itu ada 396 orang yang ditampung di Kamp BLK Lhokseumawe.

Saat ini, hanya tersisa 112 orang di kamp penampungan sementara saat ini.

“Mereka meninggalkan kamp tanpa sepengetahuan petugas. Mereka menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyeberang ke Malaysia, karena sejak awal memang tujuan mereka Malaysia,” kata Public Relations Officer UNHCR Indonesia Mitra Suryono kepada Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Indra Mardiana mengatakan, kasus perampokan uang sebesar Rp 563 juta melibatkan orang dalam perusahaan distributor gas di Semarang, Jawa Tengah.

Indra menjelaskan, pelaku bernama Susanto yang bekerja sebagai sopir di perusahaan dan berperan memeriksa aktivitas korban.

"Betul bahwa otak pelaku adalah inisial S diamankan tadi malam dan saat ini masih penyelidikan. Keterangan yang bersangkutan bahwa yang memberikan dan menggambar situasi orang yang ambil ataupun keseharian saksi (Teguh)," jelasnya.

Ramisah (67) digugat anak kandungnya sendiri bernama Maryanah (45) di Pengadilan Negeri Kendal, Jawa Tengah.

Maryanah, anak pertama Ramisah, menuntut haknya atas sebagian tanah di depan lapangan sepak bola Kelurahan Candiroto.

"Tanah ini adalah tanah yang saya beli bersama suami. Di surat jual beli juga tercantum nama saya dan nama almarhum suami saya, tetapi tanah ini belum saya sertifikatkan," tuturnya, Minggu (24/1/2021), seperti ditulis TribunJateng.com.

(Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra, Kontributor Semarang, Riska Farasonalia, Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Abba Gabrillin, Khairina, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/26/05400061/-populer-nusantara-pakai-jilbab-sejak-smp-iman-saya-tak-goyah-aksi-perampkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke