Salin Artikel

Cerita Charlotte Peeters, Bule Asal Belanda yang Terdampak Pandemi dan Jadi Tukang Mi Ayam di Yogyakarta

Mulanya, Charlotte tak berencana berjualan mi ayam.

Namun, bisnis pariwisata yang dia geluti bersama suaminya mandek akibat pandemi Covid-19.

Hal itulah yang membawa Charlotte akhirnya menggeluti dunia kuliner, menjual bakso dan mi ayam dengan harga murah meriah.

Waktu kecil, Charlotte beberapa kali berkunjung ke Indonesia.

"Jadi nenek saya Indonesia kakek Belanda. Nenek saya dari Sumatera, dia lahir di Lampung, papa saya lahir di Sorong. Kurang lebih usia 10-12 tahun pertama kali ke Indonesia, kemudian 2003, 2006, waktu itu tidak setiap tahun tapi beberapa kali," ucapnya saat ditemui di warungnya, Kamis (21/01/2021).

Saat itu, Indonesia sudah menjadi rumah kedua baginya.

"Dari kecil sudah kenal dengan Indonesia sudah merasa rumah kedua. Semakin tua malah rasa itu semakin kuat," ungkap dia.


Belajar bahasa dan menikah

Tahun 2009, Charlotte Peeters datang ke Yogyakarta untuk belajar bahasa Indonesia karena akan bekerja di Indonesia.

Dalam perjalanannya, Charlote menikah tahun 2011 dengan suaminya, Arya Andika Widyadana dan menetap di Yogyakarta.

"Awal mula di Indonesia, datang untuk kerja tetapi sebelumnya harus belajar Bahasa Indonesia nah ini mengapa datang ke Yogya. 2009 mulai menetap lalu menikah baru 13 Desember 2011," ujar wanita yang sudah lancar berbahasa Indonesia itu.

Charlotte Peeters dan suaminya kini dikaruniai satu anak perempuan dan satu laki-laki.

"Saya masih warga negara Belanda, tapi saya boleh bilang saya punya KTP. Karena sudah punya visa KITAP saya boleh terima KTP," jelas dia.

Karena bisnisnya sepi terdampak pandemi, usaha kuliner yang mereka impikan pun terwujud.

"Kami harus mencari pemasukan yang lain untuk bisa survive," ujar Charlotte Peeters.

Mereka memilih berjualan bakso dan mi ayam karena suka menyantap dua makanan tersebut.

"Suami kan paling suka bakso dan saya suka mi ayam ya akhirnya kami membuat keputusan, membuka warung mi ayam bakso. Kami buka mulai 17 Agustus 2020 kemarin," ungkap Charlotte.

Bikin resep berbeda

Charlotte mengatakan resep mi ayam buatannya berbeda dengan kebanyakan mi ayam di Yogyakarta yang berasa manis.

Sebab dirinya tidak begitu suka dengan mi ayam manis.

"Belajar masak mi ayam, sampai sekarang masih belajar, sering ada merasa kurang di sini masih ada revisi soal rasa. Jadi kami mi ayam lebih gurih, untuk input rasa Belanda itu enggak ada rasanya Indonesia sekali," ungkapnya.

Mereka menamai tempat usahanya dengan Bakso dan Mi Ayam Telolet.

"Waktu kami buka memang cari nama, nah sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa tetapi kami berpikir otomatis ekspektasi orang harus ada rasa Belanda. Akhirnya enggak tau aja tiba-tiba kami dapat telolet dan kami berdua cocok dengan itu dan lucu aja," kata dia.

Sebelum viral, banyak orang kaget ternyata pemilik usahanya adalah bule.

Charlotte pun sering mengantarkan makanan dan mengajak pembeli mengobrol dengan ramah.

"Saat saya sendiri sedang masak kan tidak langsung keliatan, nah waktu keluar (mengantar makanan) reaksi pertama kaget. Tapi saya suka membuat mereka nyaman berbincang-bincang, sejak viral banyak orang datang sehingga tidak kaget lagi saat melihat mbak bule masak mi ayam," beber dia.

Bahkan sebelumnya, mi ayam dijual seharga Rp 5.000 per porsi.

Alasan lain memilih berjualan mi ayam juga agar bisa menjual dengan harga murah.

Sebab mereka ingin makanan jualannya bisa menjangkau seluruh masyarakat, apalagi saat pandemi banyak warga yang perekonomiannya terdampak.

"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah semua orang bisa datang untuk makan tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/22/11021641/cerita-charlotte-peeters-bule-asal-belanda-yang-terdampak-pandemi-dan-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke