Salin Artikel

Sedang Antre Diperbaiki, Satu Kapal Tongkang Batu Bara Kembali Terdampar di Tegal

Kepala Petugas Parkir OW PAI Yanto Arab mengatakan, total ada lima kapal yang terdampar, dengan dua di antaranya sudah ditarik kembali ke tengah.

Dari lima kapal tersebut, empat di antaranya terdampar di Objek Wisata PAI, dan satu lainnya di Objek Wisata Pulo Kodok yang masih satu rangkaian pantai.

"Bertambah satu jadi lima kapal tongkang. Namun dua sudah ditarik kembali ke tengah laut," kata Yanto, ditemui Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Yanto mengatakan, awalnya kelima kapal tersebut sedang bertambat di tengah laut menunggu antrean untuk diperbaiki di galangan atau bengkel kapal terdekat.

"Pas menunggu giliran masuk dok (galangan kapal) karena ombak besar dan angin kencang akhirnya terseret dan terdampar," kata dia.

Yanto yang mengaku 24 jam di PAI ini mengatakan, dalam tiga hari kemarin, memang terjadi angin kencang dan ombak tinggi.

"Tiga hari kemarin cuaca buruk. Siang hari ini baru mendingan," katanya.

Sebagai informasi, insiden kapal tongkang terdampar di Objek Wisata PAI pernah memakan tiga korban jiwa pada April 2018.

Saat itu tiga warga sedang memancing di anjungan pantai PAI saat diterjang kapal tongkang yang terhempas ombak.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, tiga kapal terdampar di pesisir objek wisata Pantai Alam Indah, Senin (18/1/2021), satu lainnya di objek wisata Pulo Kodok, Selasa (19/1/2021)

"Hari ini kita sidak ke Pulo Kodok, kemarin ada kapal tongkang akibat cuaca buruk. Gelombang setinggi empat meter sehingga tongkang terbawa arus sampai ke pinggir pantai," kata Dedy Yon, saat meninjau ke lokasi, Selasa (19/1/2021).

Dedy mengungkapkan, sejumlah fasilitas umum di Pulo Kodok rusak diterjang kapal tongkang.

Di antaranya warung pedagang, tempat swafoto, hingga pepohonan roboh.

Dedy pun meminta pihak pemilik kapal untuk segera menarik kapal tersebut menjauh ke bibir pantai. Diduga kapal terseret karena jangkar terputus.

"Harapannya kapal tongkang tersebut segera ditarik dari bibir pantai," kata Dedy.

Dedy mengatakan, untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya berencana membangun tanggul batu pemecah gelombang.

Pasalnya, peristiwa tersebut sempat membuat kaget warga sekitar hingga pengunjung pantai karena cukup membahayakan.

"Ketika ada kapal seperti tongkang apabila terjadi arus besar ini tidak terbawa di bibir pantai. Apabila sampai terbawa arus, paling parah sampai ke tanggul pemecah gelombang itu," kata Dedy.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/20/21134651/sedang-antre-diperbaiki-satu-kapal-tongkang-batu-bara-kembali-terdampar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke