NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Hujan Abu Semeru Berhenti, Bupati Lumajang Minta Warga Waspadai Lahar Dingin

Warga yang terdampak secara mandiri sudah membersihkan bekas hujan abu tersebut.

"Masyarakat melakukan pembersihan secara mandiri terhadap debu yang ada di sekitar mereka. Di rumah-rumah maupun di sawah," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Thoriq mengatakan, tidak semua daerah di lereng Gunung Semeru terdampak hujan abu vulkanik.

Sebab, awan panas guguran yang membumbung hanya mengarah ke utara.

"Per tadi malam sejak awan panas guguran terjadi, masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru ada yang terdampak, ada yang tidak. Jadi yang pas di bawahnya itu Kecamatan Senduro dan Pronojiwo, sebagian besar tidak terdampak hujan abu," kata Thoriq.

"Tetapi ada beberapa desa di Pasrujambe, sebagian Senduro, hingga ke perbatasan Probolinggo, itu terdampak abu dari awan panas guguran karena anginnya mengarah ke utara," katanya menambahkan.

Hujan abu melanda beberapa wilayah hingga pukul 04.00 WIB.

Waspadai lahar dingin

Thoriq mengatakan, yang perlu diwaspadai dari terjadinya awan panas guguran itu adalah potensi lahar dingin.

Sebab, awan panas guguran yang meluncur ke bawah itu menyisakan material vulkanik.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, material itu akan hanyut bersama air hujan yang membawanya.


"Karena lahar panas ini masih di atas, antisipasi kita kalau di atas ada hujan intentitas yang lebat tentu mengkhawatirkan jalur sungai lahar Semeru," katanya.

Sisa material vulkanik di Gunung Semeru masih banyak. Termasuk material vulkanik akibat letusan pada 1 Desember 2020 lalu yang diperkirakan masih tersisa.

"Dari dasar sungai, material vulkanik itu rata-rata antara 25 sampai 30 meter, baik dalam bentuk pasir maupun batu. Tentu dengan tambahan lahar panas yang sejauh 4 kilometer di atas itu, antisipasi kita kalau terjadi lahar dingin," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer pada Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24 WIB hingga 18.27 WIB.

Awan panas yang sebagian membumbung itu menyebabkan sebagian daerah di sekitar Gunung Semeru terdampak hujan abu.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/17/21221011/hujan-abu-semeru-berhenti-bupati-lumajang-minta-warga-waspadai-lahar-dingin

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke