Salin Artikel

Hujan Abu Semeru Berhenti, Bupati Lumajang Minta Warga Waspadai Lahar Dingin

Warga yang terdampak secara mandiri sudah membersihkan bekas hujan abu tersebut.

"Masyarakat melakukan pembersihan secara mandiri terhadap debu yang ada di sekitar mereka. Di rumah-rumah maupun di sawah," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Thoriq mengatakan, tidak semua daerah di lereng Gunung Semeru terdampak hujan abu vulkanik.

Sebab, awan panas guguran yang membumbung hanya mengarah ke utara.

"Per tadi malam sejak awan panas guguran terjadi, masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru ada yang terdampak, ada yang tidak. Jadi yang pas di bawahnya itu Kecamatan Senduro dan Pronojiwo, sebagian besar tidak terdampak hujan abu," kata Thoriq.

"Tetapi ada beberapa desa di Pasrujambe, sebagian Senduro, hingga ke perbatasan Probolinggo, itu terdampak abu dari awan panas guguran karena anginnya mengarah ke utara," katanya menambahkan.

Hujan abu melanda beberapa wilayah hingga pukul 04.00 WIB.

Waspadai lahar dingin

Thoriq mengatakan, yang perlu diwaspadai dari terjadinya awan panas guguran itu adalah potensi lahar dingin.

Sebab, awan panas guguran yang meluncur ke bawah itu menyisakan material vulkanik.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, material itu akan hanyut bersama air hujan yang membawanya.


"Karena lahar panas ini masih di atas, antisipasi kita kalau di atas ada hujan intentitas yang lebat tentu mengkhawatirkan jalur sungai lahar Semeru," katanya.

Sisa material vulkanik di Gunung Semeru masih banyak. Termasuk material vulkanik akibat letusan pada 1 Desember 2020 lalu yang diperkirakan masih tersisa.

"Dari dasar sungai, material vulkanik itu rata-rata antara 25 sampai 30 meter, baik dalam bentuk pasir maupun batu. Tentu dengan tambahan lahar panas yang sejauh 4 kilometer di atas itu, antisipasi kita kalau terjadi lahar dingin," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer pada Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24 WIB hingga 18.27 WIB.

Awan panas yang sebagian membumbung itu menyebabkan sebagian daerah di sekitar Gunung Semeru terdampak hujan abu.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/17/21221011/hujan-abu-semeru-berhenti-bupati-lumajang-minta-warga-waspadai-lahar-dingin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke