Salin Artikel

Pamit ke Rumah Teman, Fathan Ditemukan Tewas Terlilit Kasur, Ini Faktanya

Saat ditemukan di areal persawahan, mayat dalam posisi telungkup seperti membungkuk dengan tangan dan kaki terikat.

Mayat itu terbungkus plastik merah dan terlilit sarung dan kasur atau bed cover

Ciri-ciri mayat tersebut bertubuh gemuk, berambut pendek dan mengenakan kaos serta celana katun warna hitam.

Mahasiswa Universitas Telkom

Dari hasil penyelidikan polisi, korban diketahui bernama Fathan Ardian (19) warga Teluk Jambe.

Fathan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Telkom.

Ia dikabarkan hilang tanpa kabar sejak Minggu (10/1/2021). Bahkan hilangnya Fathan sempat diunggah oleh akun facebook Den'ss Adema di grup Facebook Berita Karawang.

Seorang warga bernama Kadiman mendatangi ruang forensik RSUD untuk memastikan identitas korban.

Ia mengatakan ciri-ciri mayat terlilit kasur tersebut mirip dengan anaknya.

"Anak saya ada luka di bagian belakang dan giginya juga patah," katanya singkat.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan jika mayat terlilit kasus diduga adalah korban penculikan.

"Dari hasil pengenalan ciri-ciri khusus jenazah oleh keluarga ke arah sana (korban penculikan)," kata Oliestha melalu pesan singkat, Rabu (13/1/2021).

Ciri-ciri tersebut di antaranya celana, kawat gigi, tahi lalat, dan gigi yang patah.

"Sudah (diketahui identitasnya)," ujar Oliestha.

"Penyebab kematian akibat hantaman benda tumpul di kepala sehingga menyebabkan pendarahan di otak," jelasnya.

Di tubuh remaja 19 tahun itu juga tidak ditemukan luka dan hanya ada lebam biasa.

Berdasarkan hasil otopsi yang disampaikan dokter forensik, korban telah meninggal 2 sampai 4 hari sebelum ditemukan.

Fathan pergi mengunakan celana dan kaos warna hitam serta mengendarai motor Hond Beat warna biru.

Namun Fathan tak kunjung pulang, orangtuanya pun membuat laporan ke polisi.

Di saat yang bersamaan seseorang menghubungi orangtua Fathan dan meminta tebusan Rp 400 juta jika ingin Fathan selamat.

Selain itu penculik tersebut juga mengirim pesan bernada ancaman ke keluarga Fathan.

"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," kata Kadiman saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dinas Peruri, Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (14/1/2021).

Kadiman dan istrinya tak langsung menggubris pesan tersebut. Mereka kemudian mencari Fathan ke rumah teman akrab anaknya.

"Ternyata dia tidak di sana," ucap Kadiman.

Kepada orang tuanya, si penculik meminta tebusan Rp 400 juta apabila ingin Fathan selamat. Pelaku kemudian mengirim nomor rekening.

Namun pihak keluarga memilih melapor kepada polisi. Kadiman berharap polisi mengusut tuntas kasus in pelaku segera ditangkap dan diadili.

"Saya berharap pelaku ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ungkap Kadiman.

Kadiman tak ingin kasus serupa terulang dan menimbulkan korban lainnya.

"Menurut saya sebagai orangtua, kasus ini sangat luar biasa. Saya berharap tidak terjadi lagi, ini yang terakhir," kata dia.

Satu orang diamankan tanpa perlawanan dan satu orang lainnya sempat kejar-kejaran dengan petugas.

"Kendaraan roda dua pelaju ditabrak oleh anggota karena berusaha melarikan diri," jelas Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra melalui pesan singkat, Jumat (15/1/2021).

"Dua orang diduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan tadi sore pukul 17.00 WIB," tambahnya.

Saat ini, keduanya tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas.

Petugas juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi awal terjadi pembunuhan di Purwasari, Karawang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/18480061/pamit-ke-rumah-teman-fathan-ditemukan-tewas-terlilit-kasur-ini-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke