Salin Artikel

Banyak Kasus Covid-19 Ditutup-tutupi, Gugus Tugas Karawang Kesulitan "Tracing"

Fitra menilai sikap tertutup tersebut menjadi penyebab terlambatnya proses tracing. Padahal hal ini bisa memicu angka kasus Covid-19 terus meningkat.

"Bukan apa-apa, kita untuk memutus mata rantai (penyebaran Covid-19). Jadi gak usah ditutup-tutupi," ungkap Fitra di RSUD Karawang, Jumat (8/1/2021).

Sifat tak terbuka ini, kata Fitra, cenderung terjadi pada klaster perkantoran. Pada kasus di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) misalnya, karena terlambat melapor ke satgas, pelacakan kasus Covid-19 pun kadi lambat.

"Terungkap setelah 14 hari, jadi melewati masa inkubasi," ucap dia.

Klaster Bank Bukopin

Kasus serupa juga terjadi di Bank Bukopin Karawang. Fitra menyebut ada laporan dari masyarakat ke Satgas Penanganan Covid-19 Karawang.

"Kami langsung memanggil Kepala Cabang (Bank Bukopin)-nya untuk menghadap gugus tugas (satgas)," ujar Fitra.

Fitra mengungkap ada 8 orang yang positif Covid-19 di Bank Bukopin Karawang. Itu pun belim dilakukan tracing oleh satgas.

"Itu belum tracing," ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, petugas tracing kasus virus corona di Karawang cukup. Selain satgas, petugas puskesmas di 30 kecamatan di Karawang sudah terlatih.

"Cukup," kata dia.

Diketahui, hingga Kamis (7/1/2021) kasus Covid-19 di Karawang sebanyak 6.788 orang, naik 72 dari hari sebelumnya.

Rinciannya 23 isolasi mandiri, 1.246 dalam perawatan, 5.189 sembuh, dan 230 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan siaga 1 Covid-19 bagi Karawang dan Depok.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/08/19172731/banyak-kasus-covid-19-ditutup-tutupi-gugus-tugas-karawang-kesulitan-tracing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke