Salin Artikel

Pengakuan Pembuat Spring Bed yang Diduga Abal-abal di Tegal, Berhenti Produksi karena Viral dan Dikomplain

Seorang warga ditawari spring bed dengan harga Rp 1,2 juta. Setelah ditawar kasusr tersebut dihargai uang tunai Rp 300.000 dan satu ekor burung seharga Rp 600.000.

Dari pengusutan polisi, spring bed tersebut dibuat di Tegal.

Salah satu pembuat spring bed yang diduga abal-abal itu adalah Riyanto waga Desa Grobog Kulon. Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Dilansir dari TribunJateng.com, Riyanto bercerita sudah 2 tahun memproduksi bisnis spring bed yang terbuat dari kerangka kayu, kardus, kain, dan busa tipis.

Saat memproduksi, Riyanto dibantu oleh tiga karyawannya.

Selama masa pandemi, Riyanto mengaku penjualan spring bed menurun. Padahal biasanya ia menjual sekitar 100 spring bed.

Spring bed tersebut ia jual Rp 150.000 per buah. Namun untuk di luaran harga ditentukan oleh sales.

"Kalau harga jual springbed dari saya Rp 150.000 per satunya. Nah di sales saya tidak tahu, karena mereka yang menentukan."

"Selama dua tahun memulai usaha, baru pertama kali saya mendapat komplain atau masalah seperti yang sedang viral ini. Jujur saja repot, dan imbasnya saya sementara tidak memproduksi dulu karena kondisinya juga belum baik," katanya Rabu (6/1/2021)

"Tapi semuanya sudah selesai, kemarin saya datang ke Polsek Pekalongan Selatan dan membuat surat pernyataan. Ditandatangani oleh saya dan ketiga orang tadi," jelasnya.

Tiga orang yang dimaksud adalah dua sales dan sopir yang mengangkut spring bed ke Pekalongan.

Sementara itu, Achmad Sekhemi sopir yang membawa spring bed produksi Riyanto hingga menjadi viral mengungkapkan, masalah dengan warga di Pekalongan yang merasa ditipu sudah selesai.

Namun Sekhemi mengaku ia tidak akan berjualan di sana lagi. Karena dari pihak Polsek Pekalongan Selatan sudah memperingatkan sementara waktu tidak usah berjualan di wilayah sana dahulu.

"Kami tidak disarankan untuk berjualan di wilayah Pekalongan dulu, tapi kalau di wilayah lain diperbolehkan. Ya sementara waktu kami tidak berjualan dahulu sampai suasana kondusif," akunya.

Sementara itu Camat Pangkah, Bambang Sihana menuturkan, bahwa usaha yang dijalankan oleh Riyanto belum memiliki izin resmi padahal sudah dua tahun.

"Kalau disini yang saya tau ada dua pembuat kasur yang berizin. Maka setelah masalah ini nantinya akan kami bina, dan sementara waktu ya tidak beroperasi dulu akan kami tertibkan untuk membuat surat izin usaha," tandasnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunjateng.com

https://regional.kompas.com/read/2021/01/08/16260001/pengakuan-pembuat-spring-bed-yang-diduga-abal-abal-di-tegal-berhenti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke