Salin Artikel

"Secara Pribadi Saya Menolak, Jujur Saya Masih Ragu dan Takut untuk Divaksin"

Saat ini, tercatat 15.120 tenaga medis yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Provinsi Maluku. Mereka telah didata pemerintah kabupaten dan kota.

Provinsi Maluku memastikan, belasan ribu tenaga medis yang terdata itu akan mengikuti vaksinasi sesuai jadwal yang ditentukan mulai 15 Januari hingga April 2021.

Tetapi, tak semua tenaga medis yakin menerima vaksin Covid-19 pada vaksinasi tahap pertama ini. Beberapa di antara mereka masih ragu dan takut.

Seperti seorang tenaga medis di sebuah puskesmas di Kabupaten Buru, AI.

"Secara pribadi beta (saya) menolak, jujur saja saya masih ragu dan takut untuk divaksin, " kata AI saat dihubungi Kompas.com lewat ponsel, Kamis (7/1/2021).

AI khawatir, vaksin Covid-19 itu berdampak pada kesehatannya.

"Kita kan belum tahu dampaknya nanti seperti apa, dan secara pribadi saya mau bilang siapa yang menjamin vaksin ini steril," katanya.

Anwar, tenaga medis di Kabupaten Seram Bagian Barat, juga punya pikiran yang sama.

Ia masih ragu menerima vaksin Covid-19. Padahal, vaksin itu memang diprioritaskan untuk tenaga medis.

"Jujur saya secara pribadi juga masih ragu, dan sampai saat ini di kantor belum ada keputusan untuk kami wajib mengikuti vaksinasi itu," ujarnya.


 Anwar mengaku, masih banyak rekan seprofesinya yang khawatir dengan vaksin Covid-19 itu.

"Bukan hanya saya, kita di sini mungkin 80-90 persen yang takut untuk divaksin," katanya.

Salah satu tenaga medis di Kota Ambon, OL bahkan menolak menerima vaksin Covid-19. Ia dan rekan-rekannya tak bersedia disuntik pada vaksinasi tahap pertama.

"Takutnya jangan sampai cacat atau kenapa-kenapa begitu, teman-teman saya juga berpikiran sama karena vaksin ini kan baru belum diuji coba," katanya.

Bersedia divaksin

Seorang tenaga medis yang bertugas di Kabupaten Buru Selatan, Fudlan Wael mengatakan, dirinya siap menerima vaksin Covid-19.

"Kalau sudah ada arahan pasti saya ikut divaksin, saya tetap bersedia," ujarnya saat dihubungi Kompas.com lewat ponsel.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Provinsi Maluku Doni Rerung mengaku belum mendengar keberatan atau penolakan dari tenaga medis.

Setidaknya, seluruh tenaga medis yang terdata menerima vaksinasi Covid-19 tahap pertama belum menyampaikan keberatannya.

"Sampai saat ini dari semua tenaga medis yang terdata belum ada yang menyampaikan penolakan," kata Doni saat dikonfirmasi.


Sebelumnya, Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 menyatakan, dari hasil penelitian, vaksin Covid-19 Sinovac aman untuk digunakan. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan kondisi relawan setelah dua tahap penyuntikan.

"Saya katakan bahwa selama ini kalau keamanannya cukup baik," kata Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi dilansir dari Kompas TV sebagaimana dikutip dari Youtube IKA Unpad, Selasa (5/1/2021).

Menurut Kusnandi, keamanan vaksin disimpulkan setelah tidak ditemukannya efek samping yang luar biasa dari vaksin Sinovac saat penelitian dilakukan.

"Kita telah mengikuti enam bulan, apa yang didapat dari enam bulan itu, ternyata kejadian sakitnya itu panas ringan, bengkak-bengkak sedikit, yang dalam dua hari sebanyak 20 persen itu sembuh sendiri," ungkap Kusnandi.

"Jadi kita telah lakukan selama enam bulan tidak terjadi apa-apa," lanjutnya.

(KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/07/18285361/secara-pribadi-saya-menolak-jujur-saya-masih-ragu-dan-takut-untuk-divaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke