Salin Artikel

Fakta Rencana Kepulangan Abu Bakar Ba'asyir, Dikawal Densus hingga Ancaman Bubarkan Penyambutan

Sederet persiapan tengah dilakukan oleh pihak keluarga menyambut kepulangan Ba'asyir ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo.

Aparat kepolisian dan TNI pun siap mengawal proses kepulangan pendiri Ponpes Al-Mukmin itu.

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim mengatakan penjemputan Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur hanya akan dilakukan keluarga.

Pria yang karib disapa Iim itu memilih jalur darat dengan pengawalan tim kesehatan.

Sementara dari kepolisian, yakni Densus 88 Antiteror akan mengawal perjalanan rombongan Abu Bakar Ba'asyir sampai ke Ngruki.

"Dikawal oleh densus sampai ke rumah," jelas dia seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (5/1/2021).

Namun dia belum mengetahui pukul berapa ayahnya diizinkan keluar dari lapas.

"Kita belum tahu berangkat (pulang) jam berapa, kita ikut prosedur di lapas nanti tentu ada administrasi," papar dia.

Penyambutan hanya dilakukan internal keluarga dan pihak ponpes.

Bahkan pihak ponpes telah memasang spanduk pemberitahuan tidak diadakannya acara penyambutan.

Hal ini dilakukan atas pertimbangan situasi pandemi Covid-19 yang melarang adanya kerumunan.

"Kita tidak ada acara apa-apa, karena saat ini masih pandemi Covid-19, kita tidak mau nanti jadi klaster," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (4/1/2020).

Terkait penerimaan tamu, Iim mengatakan akan membatasi.

"Mungkin kita akan batasi waktunya juga, tentu tidak sepanjang waktu beliau akan bisa menerima tamu, karena ini bentuk penjagaan kita lah," ucapnya.

Namun memang Abu Bakar Ba'asyir sempat sakit hingga Iim menjenguknya di rumah sakit.

"Orang dengan usia 83 tahun di penjara, orang di rumah saja sakit-sakitan di usia segitu," jelasnya.

"Kalau dibilang sehat ya tidak sehat, tapi kalau dibilang sakit tidak dirawat," imbuhnya.

Atas kondisi tersebutlah pihak keluarga membatasi pertemuan dengan orang lain agar kesehatan Abu Bakar Ba'asyir terjaga.

Bahkan untuk berdakwah pun hanya akan dilakukan sesuai kondisi kesehatannya.

"Berdakwah sesuai kemampuannya," jelas Iim.

Dia mengancam akan membubarkan massa jika terjadi kerumunan.

"Pertama imbauan. Kedua kalau tidak mau kita lakukan pembubaran. Dan kemudian kita tegakkan hukum yang ada, baik Peraturan Daerah maupun hukum tentang karantina kewilayahan," terang Bambang kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Hal tersebut sesuai dengan instruksi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi yang juga mengancam pembubaran massa jika berkerumun.

"Tidak ada pengamanan khusus terhadap bebasnya Abu Bakar Ba'asyir, namun kami mengingatkan pada para penjemput harus patuhi prokes. Tim Gugus Covid akan bertindak tegas." ujar Luthfi.

Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan akan melakukan penyekatan di perbatasan wilayah Solo Raya.

"Jangan sampai terjadi sama seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya pada saat kedatangan HRS," terang dia kepada Kompas.com, Selasa.

"Dan untuk itu kita mengimbau bahwa protokol kesehatan masih diberlakukan. Ada Undang-undangnya, ada pendekatan hukumnya. Dan kemudian berikutnya dilarang berkumpul," sambung dia.

Dia juga telah menyiagakan kendaraan taktis (rantis) dan sejumlah kesatuan TNI yang ada di kawasan Solo.

"Kami punya rantis-rantis, Batalyon 408, Kopassus kemudian Kostrad ini bisa kita koordinasikan untuk kita berdayakan melakukan operasi penyekatan mendukung rekan-rekan Kapolres yang menjadi leading sektornya nanti," kata Rano.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani, Riska Farasonalia | Editor: Dony Aprian, Khairina), TribunSolo.com

https://regional.kompas.com/read/2021/01/06/06111171/fakta-rencana-kepulangan-abu-bakar-baasyir-dikawal-densus-hingga-ancaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke