Salin Artikel

Tak Dapat Subsidi, Perajin Tahu Tempe Ancam Lakukan Mogok Nasional

SALATIGA, KOMPAS.com - Para perajin tahu dan tempe diinstruksikan untuk mogok berproduksi selama tiga hari, mulai 1-3 Januari 2021.

Instruksi ini sebagai respon kurangnya perhatian pemerintah terhadap para perajin tahu dan tempe.

Ketua Pusat Koperasi Tahu dan Tempe (Puskopti) Jawa Tengah Sutrisno Supriantoro mengatakan mogok produksi tersebut diawali dari perajin tahu dan tempe yang berada di Jabodetabek.

"Kalau pemerintah tidak merespon tuntutan perajin, maka gerakan mogok akan dilakukan secara nasional," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (2/1/2021).

Sutrisno menambahkan tuntutan para perajin tahu tempe adalah agar pemerintah memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi mereka.

Tuntutan tersebut di antaranya pemberian subsidi sebesar Rp 2.000 per kilogram pembelian kedelai, pengaturan tata niaga kedelai agar tidak ada permainan karena saat ini harganya mencapai Rp 9.300 hingga Rp 10.000 per kilogram kedelai.

"Serta yang utama adalah kenaikan harga jual produksi tahu tempe sebesar 20 sampai 30 persen," jelasnya.

Dia menyampaikan, selama pandemi Covid-19, perajin tahu tempe luput dari perhatian pemerintah.

Akibatnya ada perajin yang harus gulung tikar karena efek pandemi menyebabkan biaya produksi naik sementara permintaan turun drastis.

Di Jawa Tengah, lanjutnya, di setiap kota setidaknya ada 200 perajin tahu tempe.

"Kita saat ini hanya dalam kondisi bertahan, karena memang biaya produksi dan bahan baku sangat tinggi. Kalau tidak ada campur tangan pemerintah tentu semua akan bangkrut," kata Sutrisno.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/02/09541081/tak-dapat-subsidi-perajin-tahu-tempe-ancam-lakukan-mogok-nasional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke