Salin Artikel

Tragis, TKW Usia 14 Tahun Dibunuh dan Diperkosa di Malaysia, Pelaku Diduga Tetangga Kontrakan

Perempuan muda yang akrab dipanggil Ls tersebut masih berusia 14 tahun.

Ia diduga diperkosa dan dibunuh oleh tetangga kontrakan mereka yang berasal dari Aceh.

Dilansir dari Tribun Medan, Mariadi kerabat korban mengatakan terduga pelaku tinggal tepat di sebelah kontrakan LS dan sebelum kejadian sedang cekcok dengan pasangannya.

Di Malaysia, Ls tinggak bersama kakak perempuannya dan sepupunya.

"Inikan kamarnya cuma beda dinding, terus dari kemenakan saya yang di sana, kebetulan satu kamar dengan korban dan kakaknya, si pelaku ini sedang cekcok dengan istrinya. Sudah dicari istrinya ga pulang," kata Mariadi.

Ia mengatakan seorang saksi mata melihat ada seorang lelaki yang lompat dari kamar korban dengan baju oenuh darah.

"Ada bapak-bapak melihat seorang pria lompat dari atas dengan merangkak menggunakan pipa. Dia awalnya mendengar ada suara teriakan dari kamar," jelasnya.

Katanya, bapak tersebut mengatakan hal itu kepada Dinda (kakak korban), namun kakak korban tidak mempercayainya.

"Pas sampai di depan pintu kamar, kamarnya di kunci dari dalam. Terus setelah didobrak dilihatlah korban udah berlumuran darah," katanya.

Korban tidak ikut sang kakak dan memilih beristirahat di dalam kamar.

Dinda keluar rumah sekitar 45 menit dan saat kembali ia diberitahu tetangga ada suara teriakan dari kamar dan terlihat pria lompat dari atas.

"Dia tidak percaya dengan si bapak itu karena waktunya singkat. Mereka pergi hanya untuk mencari makan siang. Namun naas Ls tidak ikut karena mungkin kelelahan," katanya.

Ia memperkirakan waktu kejadian berkisar hanya 45 menit saja. Sebelum membunuh, pelaku juga sempat memperkosa korban, terlihat dengan tanda-tanda saat ditemukan.

"Sempat dirudapaksa, mungkin karena melawan dan ketakutan, pelaku membunuhnya. Terakhir informasi yang kami dapat, senjatanya tembus ke leher," katanya.

Menulis status dipinang malaikat

Ls adalah anak kelima Sri Dewi (47) warga  Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Sang ibu bercerita Ls biasanya telpon setiap habis magrib, Namun sejak beberapa minggu terakhir, Sri Dewi menunggu kabar anaknya.

"Saya heran, karena biasanya nelpon setiap magrib. Tapi minggu terakhir itu dia nggak nelpon-nelpon," katanya kepada Tribun-Medan.com, Senin (28/12/2020).

Ia kemudian mendapatkan kabar dari Dinda kakak Lsyang sama-sama tinggal di Malaysia. Dinda mengatakan Ls mengganti nomor WhatsAppanya.

"Kata kakaknya si Dinda, Ls ganti nomor WhatsApp, kemudian dia kabarilah kalau Ls baik-baik saja," ujarnya.

Sang Ibu bercerita ia sempat terkejut dengan status Ls di media sosial yang menyebut akan dipinang oleh malaikat maut.

"Aku akan dipinang malaikat maut, aku akan di bawa oleh malaikat maut, aku dipinang dengan kain putih. Itupun nggak dikirimnya, setelah ini baru ketahuan," katanya.

Sri mengaku, saat Hari Ibu 22 Desember 22020 atau satu hari sebelum Ls meninggal dunia, Sri Dewi juga tidak berkomunikasi dengan anaknya.

"Hari Ibu, nggak ada komunikasi dengan dia. Karena ganti WA. Kenapa FB Ls nggak ada timbul? Itulah Dinda kasih tahu kalau Ls ganti WhatsApp," katanya.

Di hari kejadian pembunuhan anaknya, Sri Dewi mencoba menghubungi Ls untuk karena pintu kamarnya dikunci dari dalam dan Dinda tidak bisa masuk.

"Baru kejadian itulah kenapa nggak buka pintu," katanya.

Diakuinya, setelah beberapa saat, ia mendapatkan informasi bahwa Ls sudah meninggal dunia.

Ia sempat diingatkan kerabatnya agar tidak menanam bunga tersebut di pekarangan karena pantangan dari orangtua.

"Katanya pamali, tapi tidak saya perdulikan. Saya tanam saja. Toh di sana orang belinya mahal, di sini tinggal cabut udah jadi," katanya.

Sri Dewi mengaku, dirinya juga merasa heran karena lebih senang menanam bunga kuburan berwarna kuning tersebut dibanding dengan bunga keladi yang sedang populer,

"Sayapun heran, kenapa kok lebih suka dengan bunga itu," katanya.

Pengakuannya, beberapa hari sebelum meninggal dunia, Dewi kerap mimpi buruk hingga dia sudah tidak bisa menceritakannya satu per satu.

"Banyak memang mimpi buruk yang datang ke saya. Tapi saya sudah lupa, nggak ingat lagi mimpinya," katanya.

Saat menceritakan anaknya, Sri Dewi menahan air mata dan tatapannya terlihat kosong.

Sembari memandangi foto anaknya di Facebook, Sri Dewi berharap jasad anaknya tersebut segera di kembalikan ke Asahan, Sumatera Utara.

"Memang kemarin katanya dah mau dikembalikan melalui kerajaan Malaysia. Tapi informasi terakhir, ada orang dari organisasi Aceh bilang mereka yang akan memulangkan korban," ujarnya.

Sri mengatakan, saat ini mereka lebih memilih berkoordinasi dengan salah satu organisasi Aceh tersebut untuk memulangkan korban ke tanah air.

"Organisasi Aceh itu bilang yang memulangkan, melalui pesawat yang nantinya akan kami jemput di Kualanamu," katanya.

Namun sampai saat ini pihaknya masih menunggu pesawat kargo yang akan memulangkan korban.

"Katanya tanggal 29 atau 30 nanti sampai. Semua berkas sudah diselesaikan. Jadi insyaallah tinggal berangkat," katanya sembari menunduk.

Dirinya berharap agar kakak korban yang juga berada di Malaysia bisa ikut dipulangkan bersama korban di tanggal 29 mendatang.

"Kami minta kakak-kakaknya juga berangkat pulang kemari. Kami takut kalau anak kami jauh," katanya.

Wanita tersebut adalah Dinda TKW asal Asahan, Sumut, yang menangis lantaran menemukan adiknya tewas di kamar kontrakan mereka di Klang, Malaysia.

Dinda menangis di hadapan wanita bermasker dan dua orang polisi Malaysia, seperti terpantau dalam video viral tersebut.

"Bapak, kasih hidup adik saya bapak. Kasih hidup bapak," raungnya.

Kemudian dalam video tersebut terlihat polisi dari Malaysia itu mencoba menanyakan ada seorang pria kabur dari kamar korban.

"Tadi ada yang melihat, satu lelaki kabur. Siapa itu?" tanya polisi itu yang langsung ditimpali Dinda, "Aku tidak tau bapak, kami satu bilik hanya kita ber-3 saja bapak," ujarnya.

Sementara menurut keterangan pihak lain dalam video itu, menjelaskan jika kejadian itu tidak lama, karena sang kakak dan temannya hanya keluar sebentar membeli makan.

"Kami tadi beli makan, terus gak tau udah seperti ini," ucap wanita dalam video.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jadi Korban Pembunuhan di Malaysia, Keluarga TKI Asal Asahan Tunggu Jasad Anaknya

https://regional.kompas.com/read/2020/12/29/15250091/tragis-tkw-usia-14-tahun-dibunuh-dan-diperkosa-di-malaysia-pelaku-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke