Salin Artikel

Duduk Perkara 5 Siswa Injak Rapor di Titkok, Menyesal hingga Sempat Akan Dikeluarkan dari Sekolah

Pembuat video tersebut adalah siswi SMPN 1 Suele, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang baru 6 bulan duduk di bangku kelas 7. Mereka adalah BB, SI, Fn, Mr, dan Rn.

Setelah video tersebut viral, pihak sekolah memanggil wali murid pada Senin (21/12/2020).

Para wali murid kemudian diberitahu bahwa sekolah memberi sanksi bagi para siswa yang membuat video tersebut untuk tak bersekolah di tenpat itu lagi.

Raehan salah satu wali murid mengaku kaget dan bercerita anak-anak histeris karena tak menyangka akan dikeluarkan sekolah.

"Kami dikumpulkan dan dijelaskan bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.

Hal senada juga dijelaskan oleh Anun (37) salah satu wali murid. Ia mengatakan anaknya tak berhenti menangis serelah dikeluarkan oleh pihak sekolah.

"Kenapa kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Mestinya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain? " kata Anun.

Sementara itu salah satu siswa mengaku membuat video tersebut karena kesal nilai mereka turun setelah sekolah daring. Padahal mereka adalah juara kelas.

"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah. Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," kata salah satu siswi yang dikeluarkan.

Ahyar mengatakan, para guru tak berani salah menulis nilai di rapor karena tidak boleh ada tipe-x (coretan penghapus).

"Mereka itu sungguh keterlaluan, tidak hormat pada kami guru-gurunya, tidak menghargai bagaimana kami mengisi rapor dengan susah payah sampai tengah malam demi mereka, agar tidak ada kesalahan, mereka malah injak-injak rapornya di video TikTok," kata Ahyar.

Ia mengaku sangat emosi ketika melihat video TikTok 5 siswinya menginjak-injak rapor.

"Lihat ini, masak mereka tega mengunggah video seperti ini, kami sangat kecewa. Apalagi kami tahu video itu viral pasca-pambagian rapor jam 12.30 Waktu Indonesia Tengah, dan dibuat oleh siswi-siswi kami," kata Ahyar sambil menunjukkan 4 video berdurasi 12 hingga 14 detik itu di ponselnya.

Ahyar bercerita sempat menanyakan langsung kepada para siswi motif mereka membuat video TikTok tersebut.

"Mereka mengatakan tidak ada yang menyuruh, semua inisiatif sendiri dan hanya iseng tidak ada tujuan lain. Tapi sudah diputuskan mereka harus keluar," katanya.

"Kita simpulkan bahwa kelimanya akan kita kembalikan pada orangtua dan diminta mencari sekolah lain, tidak boleh lagi bersekolah di sini. Bukan dipecat, tetapi kita keluarkan, karena identitas sekolah ini sudah diinjak-injak," tegas Ahyar.

Ia mengatakan, pihak sekolah akan membantu memfasilitasi jika mereka membutuhkan surat keterangan telah menjalani 1 semester selama pandemi ini dengan proses belajar daring.

Menurutnya pelanggaran yang dilakukan para siswi tersebut terbilang berat. Skor pelanggaran mereka adalah 95 poin dan telah melebihi skor tertinggi 75 poin.

Hal yang sama dungkapkan Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri. Ia membantah telah mengeluarkan lima siswanya yang membuat video TikTok menginjak rapor.

"Kami tidak memecat, tetapi meminta mereka mencari sekolah lain, tidak di sekolah ini, karena tindakan mereka telah melanggar aturan sekolah. Melebihi skor pelanggaran 75 poin," kata Kasri.

Menurutnya, permintaan untuk mencari sekolah lain adalah keputusan rapat dewan guru.

"Itu adalah aturan atau regulasi sekolah. Bukan aturan saya pribadi, tapi aturan yang disepakati bersama oleh semua pihak melalui dewan guru, " kata Kasri.

Salah satu dari mereka berinisal BB terlihat murung dan hanya bersembunyi di balik pintu rumahnya. Ia mengaku takut dan menyesali perbuatannya.

"Iya saya menyesal dan malu. Saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," kata BB

Sementara teman-teman BB tampak mengintip dari tembok rumahnya sambil memberi semangat dan meyakinkan akan kembali ke sekolah jika musim liburan semester usai.

"Itu banyak yang akan tolong, jangan takut, berhenti buat TikTok gitu," kata teman-teman BB.

Selain BB, Mr juga mengaku sangat menyesal telah membuat vidoe tersebut. Dia bercerita selalu ingat guru-gurunya ketika menyadari kekeliruannya menginjak rapor sekolah.

"Waktu buat TikTok itu ada kawan yang videokan. Saya tidak mau upload di media sosial, tapi mereka upload. Setelah viral saya sadar saya salah dan ingat Bapak Ibu Guru," kata Mr menunduk dengan mata berkaca.

Kepada Kompas.com, keduanya mengaku benar-benar menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya. Keduanya pun menyampaikan minta maaf.

Mereka berharap masalah itu selesai dan bisa diterima kembali bersekolah di SMP 1 Suela.

Keputusan itu diambil setelah Kepalsa SMPN 1 Suela, Kasri dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur.

Dalam pertemuan itu, Kasri mengaku mendapat instruksi dari Bupati Lombok Timur.

Kasri kemudian mengumpulkan para guru SMPN 1 Suela dan memberi tahu para guru perihal pembatalan pemberhentian siswi itu.

Meski telah mengambil sikap tegas mengeluarkan lima siswi itu, seluruh guru sepakat membatalkan keputusan tersebut.

"Kita menerima mereka kembali, membina mereka agar menjadi anak yang lebih baik," katanya.

Pembatalan sanksi tersebut disambut baik wali murid.

Anun (49) salah satu wali murid meminta para siswi itu menjadikan insiden tersebut sebagai pelajaran di masa depan.

"Tidak usah main game, TikTok atau apa itu kita orang tua ini kan tidak mengerti. Ini menjadi pelajaran bagi anak saya, agar tidak mengulang kembali," kata Anun.

Orangtua siswi lainnya, Baiq Rehan meminta guru menerima kembali anaknya sebagai siswa.

"Saya berharap anak saya diterima kembali di sekolah, tidak dikeluarkan, karena mereka ini hanya anak-anak, yang tidak tahu apa apa, belum paham baik dan buruk," kata Raehan.

Para orangtua berharap para guru tetap memberi bimbingan pada anak mereka agar tidak mengulangi perbuatannya.

Kedatangan mereka untuk memastikan bahwa 5 siswi SMPN 1 Suela, Lombok Timur tetap bisa bersekolah seperti biasa setelah liburan semester berakhir.

Sahabuddin, Asisten Ombudsman Perwakilan NTB Bidang Penyelesaian Laporan menggelar pertemuan tertutup dengan Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri dan Sekretaris Dikbud Lombok Timur, As’ad di Kantor Diknas Lombok Timur.

"Kami datang kemari bicara dan duduk bersama dengan pihak Dinas Pendidikan Lombok Timur, Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, memastikan nasib 5 anak anak kita yang sempat bermasalah karena TikTok yang mereka buat menyinggung pihak sekolah.

"Kita pastikan mereka tetap menjadi siswa di SMPN 1 Suela," kata Sahabuddin, Rabu.

"Dan kami melihat kepala sekolah berkomitmen tadi dalam pertemuan dengan kami dan Diknas untuk menerima kembali para siswa yang semula diberikan sanksi cukup berat," kata Sahabuddin.

Saat pertemuan juga dibuat perjanjian bersama antara pihak sekolah dan wali murid untuk sama-sama mengawasi agar suasana akademis bisa terbangun.

Sahabuddin juga meminta agar tetap ada pengawasan agar kelima siswi saat kembali ke sekolah tidak ditekan atau diintimidasi oleh pihak sekolah.

Sementara itu Sekretaris Dikbud Lombok Timur, As’ad mengakui rasa kecewanya sebagai penyelenggara pendidikan atas sikap tidak terpuji kelima siswi yang membuat TikTok menginjak rapor.

"Sekali lagi kita memang kecewa sebagai penyelenggara pendidikan, kita juga memaklumi ketika sekolah sempat bertindak tegas pada mereka, tetapi alhamdullilah pihak sekolah sudah bisa menyesuaikan diri, dan bersepakat membina kelima siswi," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa kelima siswi yang sempat bermasalah dengan perilaku tidak terpuji aman kembali ke sekolah.

"Jadi telah disepakati bersama, bahwa tidak ada pemecatan, anak-anak ini tidak dikeluarkan dari sekolah, namun lebih ditekankan pada pembinaan yang kebih intens pada anak-anak, " kata As'ad.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/24/09290081/duduk-perkara-5-siswa-injak-rapor-di-titkok-menyesal-hingga-sempat-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke