Salin Artikel

Cerita Risal Bongkar Rumah dan Pindah karena Beda Pilihan dengan Pemilik Tanah di Pilkada Nunukan

Rumah semi permanen berukuran 7 x 12 meter milik Risal dan juga rumah panggung milik mertuanya dibongkar pada Selasa (22/12/200)

Lalu dua rumah tersebut dipindah ke lokasi lain di skeitar Jalan Panamas tak jauh dari lokasi semula.

Beda pilihan saat Pilkada Nunukan 2020

Sudah 10 tahun Risal dan keluarganya tinggal di tanah milik Bahtiar. Selama tinggal di tanah tersebut, Bahtiar pemilik tanag tidak menuntut biaya sewa

Namun masalah di antara keduanya muncul saat Pilkada Nunukan 2020 karena mereka beda pilihan politik.

Risal bercerita walaupun pilkada sudah selesai, bahasa yang diarttikannya sebagai pengusiran sudah santer terdengar.

Apalagi tak sedikit warga yang mengatakan jika ia harus siap-siap pindah karena berani berbeda pilihan politik dengan pemilik tanah.

Mulanya pertanyaan selalu dimulai dengan "siapa pemenang Pilkada Nunukan 2020,’’ dan berakhir pada kalimat "siap siaplah kalau begitu kau pindah rumah"

"Rumah saya dan mertua ini berada di tanah milik Pak Bahtiar, tapi banyak bahasa tidak enak sampai ke saya, intinya pemilik tanah minta saya tidak usah lagi di sini karena pilihan politik kami berbeda," ujarnya, Rabu (23/12/2020).

Lagi-lagi, ia ditanya terkait isu pengusiran dari tanah yang mereka tempati selama ini.

Ia mengaku kurang tidur memikirkan hal tersebut sehingga ia memantapkan diri untuk pindah dari tanah milik Bahtiar.

"Sering memang saya dengar bahasa itu, saya analisa, dua malam saya susah tidur memikirkan itu, akhirnya saya bilang ke istri, siapkan memang barang barang, kumpul semua, kita pindah saja," katanya.

Keinginan Risal untuk pindah didengar oleh eks relawan salah satu paslon yang didukung oleh Risal. Mereka kemudian membantu proses pembongkaran rumah Risal dan mertuanya.

Dari pantauan Kompas.com, peristiwa tersebut membuat suhu politik di Nunukan menghangat.

"Risal itu termasuk saya punya keluarga juga, kebetulan sepupu saya kawin sama tantenya, memang setiap Pemilu, kita selalu beda pilihan, tapi tidak pernah ada saya usir dia," bantahnya.

Bahtiar mengatakan pilihan pilkada tidak seharusnya memperkeruh hubungan sosial.

"Silahkan saja saya dihadapkan atau boleh juga Risal temui saya, bawa orang orang sebagai saksi. Intinya dia pindah sendiri, bongkar sendiri, tidak ada saya usir, bahkan kalau dia kembali ke sana, saya persilakan, ndak ada pernah saya usir," jelasnya.

Menurutnya beberapa hari sebelum pembongkaran rumah, istri Risak menemuinya dan menanyakan isu pengusiran tersebut.

Namun Bahtiar mengaku sudah meminta istri Risal untuk tidak mempervayai isu tersebut.

Bahtiar mengatakan ia kerap mendengar omongan orang yang memanas-manasi Risal jika pemilik tanah tidak rela jika tanahnya ditinggali orang yang beda pilihan politik dengannnya.

Hingga akhirnya istri Risal kembali menemuinya untuk meminta izin memindahkan barang miliknya.

Bahtiar mengaku terkejut dengan keputusan Risal membongkar karena isu beda pilihan politik.

"Saya sudah bagi tahu kemarin itu, selama omongan itu tidak keluar dari mulut saya dan dia tidak dengar dengan telinganya langsung, jangan dipercaya. Saya sudah tegaskan begitu." tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/23/16100021/cerita-risal-bongkar-rumah-dan-pindah-karena-beda-pilihan-dengan-pemilik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke