Salin Artikel

Suami Lawan Istri di Pilkades, Kampanye Dilakukan Bersama hingga Visi Misi Dibuatkan

Namun ada yang menarik di Pilkades Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.

Calon kepala desanya merupakan pasangan suami istri. Sang suami yang bernama Haerudin (50) harus melawan istrinya sendiri, Yuliani (41).

Pasangan ini berasal dari Dusun Ciawitali, Desa Padamulya. Pilkades Padamulya ini hanya diikuti dua calon, yakni pasutri tersebut.

Ditemui di kediamannya, Sabtu pagi, Haerudin mengatakan, ia pernah menjadi kepala Desa Padamulya tahun 2007-2013.

Ketika masa jabatannya berakhir, ia sempat mencalonkan kembali untuk periode berikutnya, namun kalah.

"Kalah sama Pak Dede Ali," kata Haerudin, didampingi lawannya di pilkades yang juga istrinya sendiri, Yuliani.

Di Pilkades 2020 ini, Haerudin mengaku awalnya tak mau lagi mencalonkan diri. Namun hingga mendekati penutupan pendaftaran, tidak ada calon yang mendaftar.

"H-5 penutupan tidak ada yang mendaftar," katanya.

Saat itu, Haerudin sempat mendorong agar kepala desa petahana, sekretaris desa, bahkan tokoh warga dan pemuda untuk maju di pilkades. Namun tidak ada yang mendaftar juga.

"Saya tidak ambisius jadi kades. Saya malah tawarin dan mendorong warga lain supaya maju, tapi tidak ada yang daftar. Malah berbalik, warga malah dorong saya untuk maju," ucapnya.

Akhirnya, pada H-2 penutupan pendaftaran, Haerudin mendaftarkan diri untuk menjadi calon kepala desa. Ia pun melengkapi berkas persyaratan calon.

Persoalan lain muncul. Menurut Haerudin, peraturan daerah tidak memperbolehkan adanya calon tunggal.

Di menit-menit akhir penutupan pendaftaran, istri Haerudin, Yuliani ikut mendaftar sebagai calon kepala desa.

"Untuk menyelamatkan pesta demokrasi warga, istri saya mendaftar. Hanya lima menit sebelum penutupan," ujar Haerudin.

Visi, misi dan syarat dibuatkan suami

Yuliani menceritakan, visi misi pencalonannya sebagai kepala desa dibuatkan oleh sang suami, Haerudin. Bahkan syarat pencalonan lainnya disiapkan oleh pasangan nomor urut 1 tersebut.

"Bapak buat visi misi lebih banyak. Selebihnya dikasih ke saya," kata dia.

Bahkan saat kampanye pun, mereka pergi berduaan. Di hadapan massa simpatisan suami istri ini memaparkan visi misinya.

"Namun ada juga saya kampanye sendiri, tidak bareng dengan bapak," kata Yuliani.

Pemungutan suara

Pemungutan suara pada pilkades serentak di Kabupaten Ciamis dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Tak terkecuali di Pilkades Padamulya.

Pejabat Sementara Kades Padamulya, Haris menjelaskan, di setiap TPS disediakan tempat cuci tangan, sarung tangan plastik, masker, hingga hand sanitizer.

Setiap pemilih sudah ditentukan waktu mendatangi TPS.

"Supaya tidak terjadi kerumunan," jelasnya.

Dulu, pemungutan suara biasanya dilakukan di satu tempat, yakni di bale desa. Di masa pandemi, lokasi pemungutan suara diperbanyak.

"Sekarang ada 11 TPS yang tersebar di 6 dusun. Jumlah pemilihnya 4028 orang," jelas Haris.

Pelaksanaan pilkades di Ciamis sudah dua kali ditunda. Hal ini terkait kondisi pandemi Covid-19.

"Tertunda karena Covid-19. Makanya saat ada izin dari Mendagri, protokol kesehatan sangat diutamakan," jelas Haris.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/19/11431741/suami-lawan-istri-di-pilkades-kampanye-dilakukan-bersama-hingga-visi-misi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke